unescoworldheritagesites.com

KLM, Salah Satu Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Kredit - News

Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudensial, Nugroho Joko Prastowo saat menjelaskan tentang KLM yang menjadi salah satu strategi Bank Indonesia

: Bank Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan kredit. Salah satunya adalah penerapan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Implementasi KLM ini dilakukan melalui pengurangan giro bank di Bank Indonesia dalam rangka pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah yang wajib dipenuhi secara rata-rata. Besaran total insentif paling besar 4 persen meningkat dari sebelumnya paling besar 2,8 persen.

Upaya yang dilakukan Bank Indonesia ini disampaikan Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudensial, Nugroho Joko Prastowo dalam Capacity Building dan Media Gathering, Jumat (27/7/2024).

Baca Juga: Bank Indonesia Klaim, Java Coffee Culture dan Festival Peneleh 2024 Hadirkan 25 Ribu Pengunjung

Capacity Building Media Gathering ini, menurut Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih komprehensif kepada para pemangku kepentingan.

Termasuk media, dan pemerintah daerah, tentang peran Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

"Kami berharap para peserta dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kebijakan makro prudensial dan bagaimana kebijakan tersebut berkontribusi pada stabilitas sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.

Baca Juga: Edukasi Masyarakat Bangkalan, Bank Indonesia Gelar Madura Digicreative Fest 2024

Nugroho menjelaskan bahwa KLM diberikan kepada bank penyalur kredit atau pembiayaan sektor tertentu, inklusif, usaha ultra mikro, berwawasan lingkungan, dan/atau pembiayaan lainnya yang ditetapkan bank sental.

"Kebijakan makro prudensial terbaru memiliki dampak positif yang signifikan tidak hanya di pusat, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia," ujarnya.

Kebijakan ini memotivasi bank-bank di Jakarta untuk lebih aktif menyalurkan kredit ke sektor-sektor berpotensi insentif. Dampak insentif tidak hanya dirasakan di Jakarta, tetapi juga di daerah-daerah lokasi proyek.

Baca Juga: Bank Indonesia Jatim Bersama 3 Institusi Gelar Event Penguatan Sinergi

Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan efek rembesan positif. Manfaatnya dirasakan tidak hanya oleh bank-bank yang mendapat insentif, tetapi juga masyarakat dan ekonomi daerah.

Kebijakan ini mengoptimalkan potensi daerah, mengembangkan sektor strategis, dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi nasional. Kebijakan makro prudensial memperkuat ekonomi daerah, menciptakan peluang, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat