: Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto dengan Sekretaris Jenderal Partai Liberal Demokrat (LDP) Jepang Motegi Toshimitsu, Senin (29/7/2024), menelorkan beberapa kesepakatan.
Menkor Airlangga bertemu dengan Motegi Toshimitsu yang juga merupakan Menteri Luar Negeri Jepang periode 2019-202, berlangsung di di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta.
Dalam pertemuan untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Jepang itu Airlangga dan Toshimitsu membahas berbagai bidang kerja sama, termasuk aksesi Indonesia dalam keanggotaan forum internasional, transisi energi, ekonomi digital, industri otomotif, serta perkembangan geopolitik global.
Untuk perkembangan geopolitik global, Airlangga dan Toshimitsu menekankan Indonesia dan Jepang sepakan bekerja sama menjaga stabilitas dan kedamaian kawasan Indo Pasifik.
Bahkan kedua negara berkomitmen untuk menurunkan tensi geopolitik di kawasan, terutama mencegah terjadinya konflik di Laut China Selatan, Semenanjung Korea, dan Selat Taiwan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mendorong penguatan kerja sama ekonomi antara negara-negara di kawasan tersebut.
Keduanya juga membahas kerja sama di bawah Asia Zero Emission Community (AZEC). Pemerintah Indonesia dan Jepang membentuk gugus tugas gabungan (Task Force) untuk implementasi AZEC pada September 2023.
Airlangga berharap Pemerintah Jepang dapat terus mendukung implementasi proyek-proyek di bawah Forum ini, yang mencakup kerja sama pembangkit listrik, baik tenaga air, tenaga panas bumi, dan tenaga surya, serta jaringan transmisi listrik.
Airlangga dan Toshimitsu juga sepakat untuk mendorong hasil nyata dari kerja sama AZEC di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri Kedua AZEC pada 20-21 Agustus 2024 nanti. Indonesia dan Jepang mengharapkan untuk dapat direalisasikannya beberapa proyek prioritas Indonesia dalam AZEC.
“Melalui kerja sama AZEC, hendaknya dapat direalisasikan proyek-proyek prioritas transisi energi kerja sama Indonesia-Jepang, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka, Smart Gridline dan Small Modular Reactor (SMR),” ungkap Airlangga.
Selain itu, Airlangga dan Toshimitsu juga membahas potensi kerja sama di sektor ekonomi digital. Airlangga mencontohkan kemajuan kerja sama ekonomi digital di ASEAN melalui Digital Economy Framework Agreement (DEFA).
Selain itu, saat ini beberapa negara ASEAN dapat memanfaatkan skema Local Currency Settlement (LCS) untuk transaksi digital lintas batas. Dengan skema tersebut, UKM negara ASEAN dapat bertransaksi digital menggunakan mata uang lokalnya. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan transaksi lintas batas menggunakan dolar Amerika.
Melalui kesempatan tersebut, Airlangga juga mengungkapkan rasa terima kasih dan mengapresiasi kerja sama dari pemerintah dan sektor swasta Jepang dalam mempromosikan perdagangan, investasi, transisi energi, dan ekonomi digital di Indonesia. Salah satunya melalui peran investor Jepang dalam pertumbuhan start-up di Indonesia. Investor dari Jepang berperan besar dalam tumbuhnya start-up Indonesia menjadi Unicorn dan Decacorn Asia.
Kemudian, Jepang juga memberikan dukungan penuh untuk proses aksesi Indonesia menjadi anggota Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) dan the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Bergabungnya Indonesia dalam dua organisasi tersebut akan mendorong percepatan transformasi ekonomi Indonesia serta mengembangkan akses pasar produk Indonesia di negara-negara maju. Salah satunya yakni potensi ekspor otomotif dan mobil listrik Indonesia ke negara-negara anggota CPTPP. ***