unescoworldheritagesites.com

Menhub Budi Karya Sumadi Dorong Pelni Tingkatan Konektivitas Daerah 3TP - News

Budi Karya Sumadi dorong Pelni tingkatkan konektivitas daerah 3TP.

: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong PT Pelni agar terus meningkatkan konektivitas antarpulau, khususnya yang menjangkau wilayah tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan (3TP), serta kawasan Indonesia Timur.

Hal ini disampaikan Budi Karya Sumadi saat acara Talkshow dengan tema ”Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab Antara Kebutuhan & Keinginan Pelanggan di Era Media Sosial”, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

"Saya berharap Pelni dapat meningkatkan konektivitas antar pulau sebagai wujud  hadirnya negara dalam menyediakan moda transportasi laut, sehingga dapat menciptakan efisiensi biaya moda transportasi laut dari pulau-pulau 3TP menuju kota pelabuhan yang lebih besar," ujar Budi Karya.

Baca Juga: Ditjen Hubla Evaluasi Layanan Kapal Rede untuk Optimalkan Konektivitas di 3TP

Dia menyebutkan bahwa kawasan 3TP selalu menjadi prioritas negara. Di tahun ini, pemerintah memberikan subsidi angkutan perintis sebesar Rp 4,1 triliun, dengan Rp 1,87 triliun untuk transportasi laut perintis. Dengan itu diharapkan dapat memberikan layanan perintis yang lebih baik kepada masyarakat. Saat ini Pelni memiliki 26 kapal penumpang dan mengoperasikan 30 kapal perintis.

"Kami harap Pelni melakukan tugas ini dengan serius dan maksimal. Sebagai negara, kita harus bersaing dengan negara kepulauan lain. Indeks daya saing logistik kita harus ditingkatkan, diantaranya dengan kinerja dari Pelni," tutur Budi Karya.

Untuk itu, Menhub meminta agar Pelni terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Dua hal yang disoroti Menhub adalah perbaikan sumber daya manusia (SDM) dan efisiensi energi bahan bakar kapal.

Baca Juga: Majukan Perekonomian di 3TP, Kemenhub Dorong Penyeberangan Perintis Jadi Komersil dan Tingkatkan Tol Laut

"Pertama, SDM harus direformasi, kita membutuhkan SDM yang tangguh. Kedua, masalah penggunaan energi atau bahan bakar yang merupakan 50 persen dari biaya Pelni, harus diperhatikan dengan jelas. Kalau perhitungan bahan bakar melest 5 persen, bisa dipastikan Pelni rugi. Tapi sebaliknya,  kalau bisa dihemat dan efisien, dari bahan bakar itu akan jadi pendapatan atau keuntungan," jelasnya.

Selain itu, Menhub juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara regulator, operator, masyarakat dan seluruh stakeholder. Seluruh pihak dapat mengoptimalkan perannya dalam meningkatkan pelayanan transportasi laut menuju Indonesia Emas 2045. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat