: Perum Bulog memperkenalkan hotline Bella di nomor chat 0811 1967 016. Di nomor tersebut, masyarakat bisa bertanya apapun, termasuk komplain dan memberi masukan untuk manajemen Bulog.
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, hotline Bella bertujuan supaya masyarakat Indonesia mudah mendapatkan informasi mengenai Bulog. Apalagi Bulog merupakan salah satu BUMN yang mempunyai jaringan di seluruh Indonesia.
“Dengan hotline Bulog ini, kita harapkan masyarakat tidak bingung. Kalau dulu sebenarnya sudah ada nomor hotline, tapi belum ada namanya. Ini pertama kali. Hhotline ini kita bisa membantu masyarakat mengenai apapun yang terkait dengan Bulog,” kata Febby saat acara Bulog Fun Morning di area Car Free Day, FX Sudirman, Minggu (4/8/2024).
Febby menjelaskan bahwa hotline ini melayani berbagai hal, tidak hanya jualan produk Bulog, tapi mengenai berbagai informasi, termasuk operasional hingga rekruitmen pegawai baru. Masyarakat juga bisa memberikan masukan, bahkan komplain mengenai layanan Bulog. “Saat ini kita sedang bertransformasi untuk menjadi lebih baik. Bella sendiri merupakan singkatan Bulog Intellegent Assisten,” ujarnya.
Baca Juga: Kalahkan Borneo FC, Arema FC Juara Piala Presiden 2024
Pada kesempatan itu, Febby mengungkapkan, tujuan kegiatan Bulog Fun Morning ini, selain menyosialisasi Hotline Bella, juga untuk memperkenalkan lebih jauh kepada masyarakat produk-produk beras Bulog. Saat ini, Bulog mempunyai berbagai jenis merek beras, salah satu yang kini banyak peminatnya di masyarakat adalah beras premium Punakawan.
“Punawakan, merupakan brand beras yang diproduksi dari pabrik Bulog sendiri. Sedangkan merek beras Bulog lainnya adalah yang hasil kerjasama dengan penggilingan beras lain. Jadi beras Punakawan itu dari sentra penggilingan Bulog yang gabahnya kita beli langsung dari petani kemudian kita giling dan kemas sendiri,” tutur Febby.
Beras tersebut lanjut Febby, berasal dari sentra produksi yang di wilayah tersebut terdapat pabrik beras Bulog. Untuk wilayah Jawa Barat berada di Subang dan Karawang, di Jawa Tengah ada di Kendal dan Sragen. Sedangkan di Jawa Timur berada di empat kabupaten yakni, Magetan, Jember, Banyuwangi dan Bondowoso. “Ada juga yang di NTB dan Lampung,” tambahnya.
Bahkan menurut Febby, di ritel modern beras Punakawan banyak diminati konsumen. Beberapa keunggulannya yakni, berasnya pulen dan sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia, kecuali untuk konsumen di Sumatera seperti Riau dan Padang. “Sata dapat laporan dari pihak ritel modern, beras tersebut cepat habis,” ujarnya.
Baca Juga: Skenario Ridwan Kamil Lawan Kotak Kosong Kian Nyata, Aktivis: Jangan Ada Demokrasi Semu di Jakarta
Ke depan, Febby mengungkapkan, untuk menyasar pasar beras wilayah Sumatera, Bulog juga akan memproduksi beras yang sesuai selera mereka yakni beras pera. “Kita akan coba membuat brand beras khusus untuk Sumatera,” katanya.
Lebih lanjut Febby menjelaskan, bentuk transformasi Perum Bulog lainnya, adalah dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak dengan program Mitra Tani. Dalam program tersebut, pihaknya membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Bukan hanya petani, kelompok tani atau gabungan kelompok tani, tapi juga BUMN terkait. Misalnya, untuk ketersediaan pupuk dengan Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).“Kemitraan kita dengan petani adalah penyediaan sarana produksi dan off taker dari hasil panen padi petani. Jadi Bulog hadir di petani. Bulog ingin menjadi sahabat petani, baik di hulu maupun di hilir,” katanya.
Selain itu, lanjut Febby, Bulog juga telah menandatangani MoU dengan perusahaan penggilingan padi. Sebelumnya, Bulog dan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menandatangani Nota Kesepahaman kerjasama bidang pangan dan perberasan.