SUARAKARYA.ID: Bisnis Central Bank Digital Currency (CBDC) terus berkembang pesat di Indonesia. Sejumlah bank sentral dari berbagai negara telah mengumumkan kerja sama untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem CBDC yang aman dan efisien.
Sedangkan inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas keuangan global dan memfasilitasi transaksi lintas bantas yang lebih cepat dan murah.
Bank Sentral Eropa (ECB), Federal Reserve AS dan People’s Bank of China (PBOC) adalah beberapa institusi yang terlibat dalam kolaborasi ini.
Baca Juga: Berkerja Sama dengan Pesantren, Menko Airlangga Berharap 90% Target Inklusi Keuangan Bisa Tercapai
Dalam pernyataan bersama, mereka menekankan pentingnya menciptakan kerangka kerja yang harmonis untuk CBDC yang dapat mendukung inovasi, keamanan dan inklusi keuangan.
“Kita juga mengapreasi kepada Bank Indonesia selaku Bank Central yang telah ikut serta penerbitan CBDC yang saat ini sedang proses. Semoga segera bisa terlaksana,” ujar CEO Trisula Globalindo Investama Amien Kurniawan dalam keterangannya kepada wartawa, Sabtu (10/8/2024).
Lebih lanjut Amien juga mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan terbaru dari Bank for International Settlements (BIS), lebih dari 90% bank sentral di seluruh dunia sedang mengeksplorasi atau mengembangkan CBDC.
“Hal ini mencerminkan kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin digital dan meningkatnya penggunaan mata uang kripto, meskipun saat ini BIS juga mengembangkan Nexus untuk wilayah Asean,” katanya, menambahkan.
Amien menambahkan bahwa salah satu fokus utama dari kerja sama tersebut adalah pengembangan teknologi blockchain yang dapat mendukung transaksi CBDC secara real-time.
Dengan menggunakan teknologi ini, diharapkan biaya transaksi dapat ditekan dan waktu penyelesaian dapat dipercepat. Terutama untuk transaksi internasional yang sering kali memakan waktu berhari-hari.
Baca Juga: Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan, JIFest 2023 Resmi Digelar di Surabaya
“Di sisi lain, kerjasama ini juga bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh sistem keuangan tradisional, seperti risiko keamanan dan privasi. Para bank sentral berkomitmen untuk memastikan bahwa CBDC yang dikembangkan tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan dapat diandalkan,” katanya.