: Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur (BI KPw Jatim) akan menggelar Festival Ekonomi Syariah Jawa (FESyar Jawa 2024) pada 13 - 15 September 2024 mendatang.
FESyar Jawa 2024 gelaran Bank Indonesia di Masjid Akbar Surabaya ini akan mendorong pengembangan "Halal LifeStyle" yang nantinya bakal berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia.
Menurut Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, Erwin Gunawan Hutapea, terkait FESyar Jawa 2024, ada tiga sektor yang menjadi fokus Bank Indonesia Jawa Timur dalam memajukan ekonomi Jatim.
Baca Juga: KLM, Salah Satu Strategi Bank Indonesia Dorong Pertumbuhan Kredit
Mulai dari digitalisasi, pengembangan UMKM hingga pengembangan ekonomi syariah. "Karena ekonomi syariah ini menjadi salah satu pengembangan ekonomi baru, Bank Indonesia Jatim secara sistematis dan berkelanjutan melakukan upaya pengembangan ekonomi syariah setiap tahun," ujarnya.
FESyar dilakukan secara bertahap mulai dari kantor BI kabupatan dan kota, provinsi hingga puncaknya di Jakarta yaitu ISEF yang secara tahunan dilakukan pada Oktober.
Gerakan ini, menurut Erwin harus terus digalakkan agar tercipta pertumbuhan ekonomi syariah yang maksimal.
Baca Juga: Bank Indonesia Klaim, Java Coffee Culture dan Festival Peneleh 2024 Hadirkan 25 Ribu Pengunjung
Karena sejauh ini konsentrasi pengembangan ekonomi syariah hanya pada industri keuangan, padahal sebenarnya cakupan ekonomi syariah cukup luas, utamanya "halal lifestyle"
Saat ini BI Jatim mendorong sektor kuliner untuk memenuhi kriteria kehalalan, begitu juga dengan mode atau fashion, kosmetik hingga permintaan halal tourism.
Jika konsumsi dan awarenes tumbuh, maka halal konsumen juga mulai tumbuh, maka ini akan mendorong dari sisi produsen.
Baca Juga: Edukasi Masyarakat Bangkalan, Bank Indonesia Gelar Madura Digicreative Fest 2024
Diakui, ada banyak tantangan dalam pengembangan ekonomi syariah yang sampai saat ini pertumbuhannya masih belum optimal.
"Kami mulai mendorong halal lifestyle. Bahwa halal lifestyle tidak cuma untuk muslim. Kami mendorong kuliner yang memenuhi kriteria kehalalan, modest fashion, kosmetik halal, tourism yang Moslem friendly," ujar Erwin.