: Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah kembali melakukan penambahan elpiji 3 kg di wilayah Solo Raya. Tambahan tersebut
dengan total sebanyak 636 ribu tabung mulai tanggal 6 September hingga 9 September 2024.
Sebelumnya telah direncanakan penambahan sebanyak 300 ribu tabung di Solo Raya. Namun, untuk menjawab kebutuhan masyarakat, maka penambahan tersebut dinaikkan dari 300 ribu tabung menjadi 636 ribu tabung.
Penambahan ini dilakukan di Kabupaten Sragen sebanyak 99 ribu tabung, Sukoharjo sebanyak 95 ribu tabung, Wonogiri sebanyak 62 ribu tabung, Boyolali sebanyak 111 ribu tabung, Klaten sebanyak 123 ribu tabung, Karanganyar sebanyak sebanyak 84 ribu dan di Kota Solo sebanyak 58 ribu tabung.
"Penambahan ini merupakan respon dari Pertamina Patra Niaga karena terjadi peningkatan permintaan tabung elpiji 3 kg," jelas Executive General Manager Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Aribawa, dalam rilisnya, Selasa (10/9/2024).
Aribawa meminta masyarakat tidak perlu panic buying karena dari Pertamina Patra Niaga tidak ada pengurangan pasokan elpiji 3 kg di wilayah Solo Raya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden no. 104 tahun 2007 & no.38 tahun 2019, peruntukan elpiji 3 kg sejatinya adalah untuk rumah tangga miskin, usaha mikro (di bawah level usaha kecil), petani sasaran (petani kecil), dan nelayan sasaran (nelayan kecil).
Baca Juga: Peduli Kemanusiaan, Pertamina Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Ternate
Berdasarkan surat Dirjen Migas Kementerian ESDM No. B-2461/MG.05/DJM/2022, 8 kategori usaha yang dilarang menggunakan LPG subsidi adalah restoran, hotel, usaha peternakan, usaha pertanian (di luar petani sasaran), usaha tani tembakau, usaha jasa las, dan usaha binatu atau laundry, serta usaha batik.
“Bagi rumah tangga tidak miskin dan sektor usaha yang tidak berhak menggunakan elpiji subsidi, Pertamina memiliki elpiji non subsidi yaitu Elpiji atau Bright Gas ukuran 5,5 kg, 12 kg, 50 kg. Bright Gas tersedia di berbagai outlet dan pangkalan yang tersebar di Solo Raya,” jelasnya. ***