unescoworldheritagesites.com

BPOM Bela UMKM, Taruna Irkar: Kami Fasilitasi Bisnis Kontrak Produksi Kosmetik Lewat Expo 2024, Siap Menyala! - News

Kepala BPOM Taruna Irkar membuka kegiatan “Cosmetic Toll Manufacturer Expo 2024” sebagai bagian afirmasi kepada pelaku UMKM guna mendorong pengembangan bisnis kontrak produksi kosmetik lewat Expo 2024 (AG Sofyan)

: Badan Pengawas Obat dan Makanan  (BPOM) kembali mendorong perkembangan industri kosmetik di tanah air dengan menghelat kegiatan “Cosmetic Toll Manufacturer Expo 2024”. 
 
Acara yang mengusung tema “Creating the Art of Beauty and Health” ini berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 13-15 September 2024.
 
Expo ini menghadirkan sekitar 39 peserta, termasuk industri kosmetik yang memenuhi syarat kontrak produksi dan merek kosmetik lokal terkenal.
 
 
Kepala BPOM Taruna Irkar menjelaskan pentingnya acara ini mengingat pelaku-pelaku UMKM mempunyai hal penting untuk menopang kehidupan ekonomi nasional.
 
“BPOM telah memberikan sebuah fasilitas kepada UMKM untuk membuka, memproduksi kosmetik tidak harus dengan pabriknya sendiri. Bisa dengan kontrak dengan perusahaan-perusahaan yang telah ada, tapi memakai merek sendiri,” ujar 
Taruna Ikrar kepada wartawan saat membuka acara "Creating the Art of Beauty and Health” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (13/9/2024). 
 
Kepala BPOM Taruna mengungkapkan bahwa banyak pemilik merek kosmetik berlomba-lomba mendapatkan izin edar dengan menjalin kontrak produksi (toll manufacture) dengan industri kosmetik yang telah terbukti memenuhi standar dan memiliki rekam jejak pengawasan yang baik. 
 
 
Data BPOM menunjukkan bahwa saat ini jumlah badan usaha pemilik notifikasi (BUPN) kosmetik mencapai 1.904 pelaku usaha atau sekitar lebih dari 50% dari total pemilik izin edar kosmetik. 
 
Senada dengan pernyataan Kepala BPOM, CEO Martha Tilaar Kilala Tilaar menyebutkan bahwa 5 tahun terakhir perkembangan bisnis personal care dan beauty di Indonesia begitu pesat.
 
Hal ini karena ditopang oleh beberapa faktor. Salah satunya BPOM yang mendukung pengembangan UMKM dan produk kosmetik lokal. 
 
 
Namun, masih ada satu permasalahan yang perlu dicari jalan keluarnya, yaitu ketergantungan akan bahan baku impor. 
 
Dalam kesempatan itu owner produk kosmetik Whitelab Jessica Lin menyampaikan apresiasi dan Terima kasih kepada BPOM karena usahanya yang awalnya UMKM dapat naik kelas berkembang pesat karena bimbingan lembaga negara ini. 
 
“Sebagai pelaku yang masih toll manufacture, aku sangat terbantu sekali karena aku awalnya UMKM juga. Dengan modal yang terbatas, untuk membuat pabrik itu sangat sulit,” tuturnya. 
 
 
Dengan adanya sistem toll manufacture, ia dapat fokus terhadap pengembangan dan promosi produknya dengan tetap mengutamakan pemenuhan persyaratan dan ketentuan dari BPOM. 
 
Manfaat Edukasi dan Kontrak Produksi
 
Selama tiga hari pelaksanaan, Cosmetic Toll Manufacturer Expo 2024 menawarkan berbagai kegiatan yang mendidik dan memberi wawasan tentang kontrak produksi kosmetik.
 
Pengunjung dapat mengikuti beragam topik dalam sesi Talkshow atau Insight Forum maupun Meet the Expert. 
 
Materi yang disajikan meliputi tips memulai, menjalankan, dan mengembangkan usaha kontrak produksi kosmetik, inovasi produk dan teknologi terkini, serta strategi pemasaran kosmetik di era digital.
 
 
Acara ini juga menyediakan sesi khusus untuk entrepreneur dan calon entrepreneur untuk berkomunikasi langsung dengan industri kosmetik dalam sesi Expo Cosmetic Toll Manufacturer. Selain itu, sesi business matching memberikan kesempatan bagi calon pembeli untuk menjajaki potensi kerja sama dengan industri kosmetik penerima kontrak.
 
BPOM juga menghadirkan layanan konsultasi dalam sesi One Stop Public Service for Cosmetic, yang meliputi sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), rekomendasi notifikasi kosmetik, dan perizinan kosmetik. 
 
Selain itu, pengunjung juga dapat menemukan berbagai produk kosmetik lokal dengan penawaran diskon menarik.
 
 
Acara pembukaan Cosmetic Toll Manufacturer Expo 2024 dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan kementerian dan lembaga terkait, asosiasi pelaku usaha, profesional kesehatan, akademisi, komunitas bisnis, influencer kecantikan, asosiasi masyarakat, dan media. 
 
Kemitraan strategis BPOM dengan berbagai pemangku kepentingan ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan pengawasan usaha kontrak produksi kosmetik di Indonesia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat