: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut (Hubla), Rabu (2/10/2024), melakukan penandatanganan adendum ketiga perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) untuk pengembangan Pelabuhan Anggrek di Provinsi Gorontalo.
Acara ini berlangsung di ruang Sriwijaya Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Rabu (2/10/2024), dilakukan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt Antoni Arif Priadi dan Direktur Utama PT Anggrek Gorontalo International Terminal (AGIT) Widi Triwibowo.
Dirjen Antoni menyampaikan Pelabuhan Anggrek merupakan sebuah proyek yang sangat penting bagi pengembangan infrastruktur maritim Indonesia. Antoni mengungkapkan bahwa proyek Pelabuhan Anggrek, yang dimulai sejak tahun 2021, bertujuan untuk mendorong inovasi pembiayaan infrastruktur melalui skema kemitraan pemerintah dan swasta. Ia juga menegaskan bahwa adendum ketiga ini merupakan respons terhadap kebutuhan operasional dan dinamika ekonomi global.
Baca Juga: Bersekongkol di Tender Pelabuhan Laut Nusa Penida, KPPU Denda PT Sumber Bangun Sentosa Rp1,5 miliar
"Skema ini tidak hanya menjadi solusi alternatif dalam pembiayaan infrastruktur transportasi, tetapi juga mencerminkan komitmen kuat Pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan," ujarnya.
Antoni menekankan pentingnya memastikan bahwa pengembangan ini sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dan target yang telah disepakati. “Kita telah memasuki tahap penting dalam pengembangan Pelabuhan Anggrek. Adendum ketiga ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan pengembangan dan operasional berjalan sesuai dengan rencana induk dan perjanjian yang telah disepakati, sehingga target yang ditetapkan dapat tercapai,” jelasnya.
Dia juga menyoroti fokus Kementerian pada modernisasi operasional pelabuhan. “Fokus utama kita adalah menciptakan pengelolaan pelabuhan yang lebih modern dan efisien. Melalui sinergi antara Kementerian Perhubungan dan PT AGIT, kita berharap operasional pelabuhan dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga mampu memenuhi standar internasional serta mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.” katanya.
Baca Juga: Kerja Sama Strategis untuk Tingkatkan Efisiensi Pelabuhan
Dengan pengembangan ini, Pelabuhan Anggrek diharapkan dapat meningkatkan kapasitas layanan dan keandalan operasionalnya, menjadikannya sebagai salah satu pelabuhan strategis di Indonesia bagian timur. “Pengembangan ini akan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia, khususnya di kawasan timur, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional," ujarnya.
Antoni juga menekankan pentingnya dukungan dari semua pemangku kepentingan. “Saya menekankan pentingnya dukungan penuh dari semua pihak yang hadir, baik dari Kementerian Perhubungan maupun PT AGIT, agar proyek ini dapat berjalan lancar sesuai rencana. Mari kita pastikan bahwa manfaat proyek ini dapat dirasakan secara maksimal, menjadikan Pelabuhan Anggrek sebagai pusat logistik yang kompetitif dan unggul di wilayahnya,” katanya.
Baca Juga: Kenalkan Digitalisasi Pelabuhan Melalui Pelindo Mengajar
Dia menekankan bahwa transformasi Pelabuhan Anggrek adalah sebuah lompatan besar menuju masa depan. Transformasi Pelabuhan Anggrek bukan hanya sebuah proyek, tetapi merupakan lompatan menuju masa depan di mana efisiensi, keberlanjutan, dan teknologi saling bertemu. Inisiatif ini menetapkan preseden bagi sektor maritim Indonesia, membuka jalan bagi lebih banyak kemitraan publik-swasta dalam upaya modernisasi dan meningkatkan daya saing global.
"Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang terus terjalin. Bersama-sama kita mampu mengatasi tantangan dan mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, mewujudkan Pelabuhan Anggrek sebagai pelabuhan yang berdaya saing tinggi dan strategis bagi perekonomian Indonesia," tuturnya. ***