: Target
pertumbuhan ekonomi yang ditegaskan oleh Presiden Prabowo Subianto sebesar 7-8 persen langsung digelorakan dan seoptimal mungkin dilakukan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai salah satu kementerian strategis dan vital bagi denyut nadi perekonomian Indonesia.
Kementerian Perindustrian bertekad menjalankan kebijakan strategis untuk semakin meningkatkan kinerja industri manufaktur nasional.
Demikian pernyataan yang disampaikan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) bersama Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza kepada Forum Wartawan Industri dan para pemangku kepentingan industri nasional di Gedung Kemenperin, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
Silaturahmi digelar paska dilantiknya Menteri Perindustrian dan Wakil Menteri Perindustrian dalam Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (21/10/2024).
Hadir pada moment penting ini para pejabat eselon I, staf khusus, staf ahli di Kemenperin, Kadin Indonesia dan Asosiasi dan para industrialis serta Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar seperti Ferdiansyah, Ilham Permana, dan Abraham Sridjaja.
Termasuk para pengurus Kadin Indonesia yang hadir langsung Ketua Umum Anindya Bakrie, WKU Bidang Organisasi Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, WKU Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Bobby Gafur Umar, dan mantan Menperin yang sekarang menjabat WKU Bidang Perindustrian Saleh Husin.
“Kami akan
tancap gas,
oke gas. Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo, khusus untuk sektor manufaktur, harus ada korelasi di antara pertumbuhan setiap industri dengan kesejahteraan rakyat secara langsung. Artinya, investasi itu harus benar-benar yang terarah, yang juga dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Tentunya kami akan bahas rumusannya dalam waktu cepat dan sesingkat-singkatnya,” tegas
Menperin AGK.
Menperin AGK memastikan, pihaknya akan bekerja sesuai dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2025-2045, yang memiliki kebijakan pengembangan 10 industri prioritas.
“Kami optimistis sektor industri manufaktur masih memberikan kontribusi paling besar pada perekonomian nasional. Oleh karena itu, kami akan memantapkan roadmap yang sudah ada dalam dua atau tiga tahun ke depan,” ungkap.
Menperin AGK menyambut hangat koleganya Faisol Riza yang ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Wakil Menteri Perindustrian untuk bersama kompak membawa industri nasional sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dan membawa manufaktur terbang tinggi (AG Sofyan)
Hal senada disampaikan oleh Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, bahwa industri manufaktur masih menjadi adalan.
“Industri seperti jantung yang harus mengalirkan darah, memberikan oksigen ke seluruh tubuh. Jadi, mau tidak mau harus diperkuat dan diberikan suntikan vitamin dan suplemen atau booster supaya tetap kuat dan berkembang,” jelas
Faisol Reza yang sebelumnya pernah sebagai Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Menperin AGK menambahkan, Kemenperin tetap berkomitmen untuk melaksanakan program hilirisasi.
“Program hilirisasi tidak hanya difokuskan pada beberapa komoditas saja, tetapi juga dilakukan pada seluruh komoditas yang dapat menciptakan nilai tambah, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dan banyak menyerap tenaga kerja,” terangnya.
Strategi selanjutnya, pembangunan industri ke depan harus ditujukan untuk memperdalam struktur industri dari hulu ke hilir, serta didasarkan pada ketersediaan sumber daya alam yang melimpah.
“Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alam dan pasar domestik yang besar, Indonesia sejatinya memiliki potensi besar menjadi negara industri maju dunia,” imbuhnya.
Untuk itu, diperlukan sinergi antara Kemenperin bersama stakeholders mulai dari penyusunan kebijakan industri dan perdagangan, penguatan rantai pasok, pembinaan SDM, fasilitasi pembiayaan, hingga pengembangan riset dan teknologi.
“Dengan demikian, pada akhirnya sektor industri manufaktur nasional diharapkan benar-benar mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional yang kuat dan berhasil mengantarkan Indonesia pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan. Saya berkeyakinan industri manufaktur Indonesia ke depan akan terbang tinggi,” ujar Menperin.
Kadin Dukung Roadmap Industrialisasi
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie menegaskan, dukungan penuh Kadin terhadap roadmap industrialisasi Indonesia yang dicanangkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menurut Anin, sapaan akrabnya, agenda industrialisasi merupakan upaya penting untuk meningkatkan efisiensi dengan menggunakan teknologi modern.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie didampingi WKU Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, dan Lingkungan Hidup Bobby Gafur Umar menyatakan kesiapan dunia usaha untuk ikut menjadi bagian dari roadmap industrialisasi Indonesia dan mensukseskan visi Presiden Prabowo (AG Sofyan)
"Pak Agus Gumiwang Kartasasmita bukan orang baru. Sebulan lalu, beliau mengundang kami semua untuk ikut menjadi bagian dari roadmap industrialisasi Indonesia. Industrialisasi artinya menggunakan teknologi dengan cara yang lebih efisien, dan ini adalah agenda besar,” ungkap Anin kepada wartawan.
Anindya juga menyoroti pentingnya penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai langkah strategis yang akan terus didorong oleh Kemenperin.
Baca Juga: Lirik Lagu Bagimu Negeri - Lagu Nasional , Padamu Negeri Kami Berjanji, Padamu Negeri Kami Berbakti
Dia menambahkan, Kadin akan terus berpartisipasi dalam mendorong kerja sama antara sektor publik dan swasta untuk mencapai target tersebut.
“Kami optimistis bahwa apa yang dicanangkan bisa tercapai. Ini tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin jika dilakukan secara bertahap. Dunia usaha, termasuk Kadin, sangat siap mendukung ini, karena di dalamnya juga ada UMKM, koperasi, dan tentunya BUMN,” ujar Anindya.
Baca Juga: Lirik Lagu Tanah Airku - Lagu Nasional..Tanah Airku Tidak Kulupakan 'Kan Terkenang Selama Hidupku
Lebih lanjut, ia menekankan, kerja sama erat antara dunia usaha dan pemerintah sangat diperlukan. Menurut Anin, hanya 15 persen pembiayaan pembangunan berasal dari APBN, sisanya tergantung pada konsumsi domestik, investasi, dan ekspor.
“Kerja sama dunia usaha sangat penting. Kadin siap berkontribusi karena di dalamnya ada semua elemen usaha dari besar hingga kecil. Ini adalah PR kita bersama, dan kami yakin bisa mencapai apa yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo,” tandas putra pengusaha nasional dan politisi senior Partai Golkar, Aburizal Bakrie ini. ***