: Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mendorong upaya bersama dalam mendukung perdagangan yang seimbang dengan kebutuhan adaptasi dan mitigasi iklim.
Untuk itu, Mendag Budi menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antarkementerian untuk membangun kebijakan di level nasional yang seirama dan kondusif.
Menurutnya peran perdagangan penting untuk memberikan akses terhadap tersedianya produk, bahan baku, dan teknologi, serta jasa yang diperlukan dalam mendukung perdagangan hijau dan berkelanjutan.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Produk Rotan, Mendag Sebut Perlu Pendampingan Disain dan Pameran Internasional
Komitmen Kementerian Perdagangan (Kemendag) tersebut disampaikan Mendag Budi saat memberikan sambutan pada acara High Level Policy Dialogue Action on Climate and Trade di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Diskusi menghadirkan narasumber Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral Mari Elka Pangestu, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Amalia Widyasanti, Sekretaris Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Ari Satria, Direktur Pengembangan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Tri Purnajaya serta Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Yose Rizal Damuri, dan dimoderatori oleh Rahma Alia.
Action on Climate and Trade
Action on Climate and Trade atau ACT merupakan program yang diinisiasi tiga lembaga internasional, yaitu World Bank (WB), World Economic Forum (WEF), dan World Trade Organization (WTO) yang diluncurkan secara resmi pada 20 April 2023 lalu.
Program ACT di Indonesia berlangsung selama enam hingga sembilan bulan dengan tahapan penyampaian dokumen komitmen awal (letter of intent/LOI) oleh Pemerintah Indonesia pada awal April lalu.
Mendag Budi juga menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan telah mendorong upaya bersama dalam mendukung perdagangan yang seimbang dengan kebutuhan adaptasi dan mitigasi iklim.
Peran perdagangan penting untuk memberikan akses terhadap tersedianya produk, bahan baku, dan teknologi, serta jasa yang diperlukan dalam mendukung perdagangan hijau dan berkelanjutan. ***