: Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal memanggil kembali Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto terkait dua perkara yang sedang ditangani.
Tessa Mahardika Sugiarto, Jubir KPK mengingatkan agar Hasto tidak mangkir saat dipanggil sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Pak Hasto bakal dipanggil sesuai dengan rencana penyidikan," kata Tessa, Jumat (9/8/2024). Menyusun agenda penyidikan terhadap saksi-saksi yang sudah dijadwalkan tidak mudah. Penyidik terlebih dahulu memanggil saksi-saksi yang sudah diagendakan sebelumnya.
Baca Juga: Penyidik KPK Intensifkan Pengusutan Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah Rorotan, Panggil Donald Sihombing
"Pak Hasto dijadwalkan pemanggilan baik di perkara di tersangka Harun Masiku maupun di DJKA," ungkap Tessa.
Hasto sempat mangkir saat dipanggil sebagai saksi kasus korupsi di DJKA pada Jumat (19/7/2024). Sementara dalam kasus suap buronan Harun Masiku, Hasto dapat diperiksa.
Penyidik KPK telah memeriksa sejumlah saksi yakni bekas Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan, Simeon Petrus selaku tim hukum DPP PDIP, Hugo Ganda selaku mahasiswa, serta Melita De Grave selaku mahasiswa.
Baca Juga: KPK Akan Kembali Panggil Saksi MLN dalam Kasus DJKA? Ini Jawaban Jubir Tessa Mahardhika
KPK telah melakukan pencegahan terhadap orang dekat Hasto agar tidak bepergian ke luar negeri selama 6 bulan ke depan sejak 22 Juli 2024.
Kelima orang yang dicegah, yakni Kusnadi (K), Simeon Petrus (SP), Yanuar Prawira Wasesa (YPW) selaku pengacara PDIP, Donny Tri Istiqomah (DTI) selaku pengacara PDIP, dan Dona Berisa (DB) selaku mantan istri Saeful Bahri.
Kelima yang dicegah itu sudah diperiksa bahkan rumahnya digeledah KPK seperti Kusnadi, Simeon Petrus, dan Dona Berisa. Sedangkan Donny Tri Istiqomah rumahnya sudah digeledah.
Penyidik KPK meyakini bakal ada petunjuk penting terkait kasus dugaan suap Harun Masiku dari Hasto Kristiyanto. “Penyidik memiliki petunjuk dari alat bukti yang sudah disita baik hand phone maupun (buku) agenda,” kata Tessa Mahardhika, Jumat (9/8/2024).
Dia mengatakan, KPK telah menggali keterangan sejumlah saksi untuk dimintai klarifikasi atas temuan-temuan yang diperoleh terkait kasus Harun Masiku. Keterangan para saksi dibutuhkan demi mengungkap tuntas kasus tersebut.
“Saya belum mendapatkan informasi dari penyidik apa isi agenda atau buku agenda yang sudah dilakukan penyitaan, yang kemarin diminta untuk dikembalikan,” tuturnya. ***