: Ketua Makamah Agung (MA) RI Prof Dr Syarifuddin SH MH dengan Ketua Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta Dr Herri Swantoro SH MH saat peresmian tempat ibadah masjid di PT DKI Jakarta.
“Ibu memasak banyak makanan untuk menjamu handaitolan, izinkan Yang Mulia resmikan masjid ini agar menjadi keberkahan,” demikian Herri Swantoro.
“Pak Herri ada pantun, saya pun ada dan tutup acara ini dengan pantun,” balas Ketua MA. “Dari gambir ke Rawasari naik kereta KRL ke Palmerah, Masjid Nurul Adli sudah berdiri semoga membawa limpahan berkah,” ungkapnya.
Baca Juga: Ketua PT DKI Jakarta Herri Swantoro Lantik Ketua PN Jakarta Pusat Rudi Suparmono
“Satu lagi, paling enak lagunya si Jali-jali menyanyi di pentas sambil ketawa. Mari kita makmurkan Masjid Nurul Adli ini agar makin intergritas dan bertaqwa,” kata Syarifuddin.
Begitulah, impian dan tekad keluarga besar PT DKI Jakarta selama ini untuk memiliki tempat ibadah masjid yang representatif di lingkungan kantor PT DKI akhirnya menjadi kenyataan atau terwujud di bawah kepemimpinan Ketua PT DKI Dr H Heri Swantoro SH MH.
Masjid bagus dan indah yang dinamai Nurul Adli tersebut diresmikan oleh Ketua MA RI Prof Dr H Syarifuddin SH MH, Rabu (4/9/2024) yang juga dihadiri oleh Waka MA Yudisial dan Waka Non Yudisial MA RI serta para Ketua Kamar MA RI beserta hakim agung dan undangan lainnya.
Ketua PT DKI Dr H Herri Swantoro SH MH menjelaskan secara rinci sejak awal tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pendanaan pembangunan masjid tersebut. Menurutnya, terwujud dan terlaksana pembangunan masjid karena partisipasi semua pihak, para donatur, bahkan dari non muslim secara ikhlas.
Tujuan pembangunan masjid diharapkan untuk pembinaan mental seluruh aparatur di PT DKI Jakarta agar semakin berintegritas dalam pelayanan masyarakat pencari keadilan.
Ketua MA RI Prof Dr H Syarifuddin SH MH memgatakan bahwa apa yang dilakukan Ketua PT DKI beserta seluruh aparatur PT DKI untuk membangun masjid juga wujud dari tekad mulia yang harus disyukuri.
Baca Juga: PTSP PT DKI Jakarta Mudahkan Pencari Keadilan Dapatkan Layanan
Syarifuddin memuji Ketua PT DKI yang dalam setiap penempatan tugasnya selalu membuat langkah-langkah atau program serta inovasi yang penting dan bermanfaat untuk lembaga.
Pembangunan masjid Nurul Adli menelan biaya sekitar Rp 3,4 miliar bersumber dari para donatur internal PT DKI Jakarta, warga pengadilan di wilayah hukum PT DKI serta para donatur eksternal.