unescoworldheritagesites.com

Berbagai Modus Diciptakan Pegawai Tahanan KPK untuk Lahirkan Pungli Miliaran Rupiah - News

KPK

: Berbagai modus dilakukan para petugas rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melancarkan pungutan liar (pungli) terhadap para tahanan. Untuk memuluskan pungli, sengaja dilakukan strategi agar pada akhirnya tahanan itu menyerah memenuhi keinginan petugas tahanan.

Mereka atau para petugas tahanan juga punya strategi bagaimana menyembunyikan sesuatu milik tahanan pada saat ada inspeksi mendadak (sidak).

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan pungli di rutan KPK dengan 15 terdakwa di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (9/9/2024). Para terdakwa itu tercatat atas nama 1. Deden Rochendi; 2. Hengki; 3. Ristanta; 4. Eri Angga Permana; 5. Sopian Hadi; 6. Achmad Fauzi; 7. Agung Nugroho; 8. Ari Rahman Hakim; 9. Muhammad Ridwan; 10. Mahdi Aris; 11. Suharlan; 12. Ricky Rachmawanto; 13. Wardoyo; 14. Muhammad Abduh, dan 15. Ramadhan Ubaidillah.

Baca Juga: Tim Satgas Saber Pungli dan Ombudsman Apresiasi Layanan Keimigrasian Nihil Pengaduan di Imigrasi Bekasi

Saksi mantan terpidana kasus pengadaan E-KTP, Husni Fahmi, mengaku disuruh membersihkan rutan Pomdam Guntur setiap hari, karena tidak mau membayar uang iuran bulanan alias pungli.

Iuran bulanan  istilah yang digunakan para petugas rutan KPK saat meminta uang pungli kepada tahanan.

Husni mengungkapkan, hari kedua masuk tahanan dan masih berada dalam ruang isolasi, dirinya dipanggil ke kamar Firjan Taufan, orang yang bertugas untuk meminta uang pungli dari tahanan lainnya.

Taufan tahanan kasus korupsi pembangunan jalan di Kabupaten Bengkalis itu, kata Husni, ditemani oleh Kepala Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) KPK pada 2018-2022, Hengki.

Baca Juga: Pelayanan KIA Gratis Tanpa Ada Pungli di Rawalumbu

Taufan dan Hengki, kata Husni, memintanya untuk membayar uang iuran bulanan sebesar Rp20 juta. "Di sini ada aturannya, ada iuran Rp20 juta," ujarnya.

Oleh karena tidak sanggup memenuhi uang iuran tersebut, kata Husni, pada hari ke-14 di ruang isolasi dirinya didatangi  Yoory Corneles yang merupakan terpidana kasus korupsi pengadaan lahan untuk rumah DP Rp0.

"Pak Yoory berkata karena kamu tidak bayar iuran kamu dibebankan pekerjaan kebersihan tiap hari'," tuturnya.

Husni mengaku mengetahui  kalau dia membayar iuran tersebut, maka masa isolasinya akan lebih cepat.

Selain modus memungli, ada pula kiat menyembunyikan ponsel dan uang tahanan saat sidak di rutan digelar. Barang-barang dilarang itu disembunyikan petugas di sekitar Rutan KPK.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat