: Sejumlah nama calon Jaksa Agung kini ramai diperbincangkan di kalangan praktisi hukum. Aktivis antikorupsi banyak berharap kepada calon yang kuat dan militant melakukan pemberantasan korupsi. Alasannya, bangsa ini bakal tidak berkembang atau bakalan takkan jadi negara mau apabila perbuatan-perbuatan korupsi terus merajalela dan sistematis.
Sebagian lagi berpendapat Jaksa Agung yang dibutuhkan yang bisa menjadi nakhoda penegakan hukum secara keseluruhan. Tidak hanya fokus pemberantasan korupsi yang banyak diperhatikan masyarakat. Tetapi juga perkara-perkara pidana umum yang termasuk juga khusus seperti penipuan dan penggelapan berikut tindak pidana pencucian uang (TPPU), narkotika, dan kasus-kasus yang viral dan menyita perhatian masyarakat.
Untuk yang fokus pemberantasan korupsi, pilihan cenderung jatuh ke Feri Wibisono, yang kini Wakil Jaksa Agung. Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat (Jabar) itu selain alumni KPK, juga tercatat tidak ada masalah atau bersih baik selama di jajaran Kejaksaan Agung RI maupun di lembaga antirasuah.
Baca Juga: KPK dan Kejaksaan Agung Didesak Tuntaskan CSR BI, OJK serta Aset Korpri
Kalaupun mantan Kasi Datun Kejari Jakarta Utara itu sempat disorot saat menjabat Kajati Jabar, hal itu tidak lebih dikarenakan ulah anak buahnya dalam penanganan kasus dugaan korupsi di Subang (Jabar). Selebihnya, perjalanan kariernya mulus-mulus saja tanpa noda hitam apalagi aib.
Tampilan Feri Wibisono sendiri sederhana dan polos-polos saja. Tidak ada kesan eksklusif apalagi hedon. Dia maunya penegakan hukum mengalir sebagaimana adanya dan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Barangkali, itu pula alasannya mengapa dia mulus mencapai puncak karier sebagai jaksa.
Selain Feri Wibisono, ada lagi nama Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Reda Manthovani disebut-sebut berpeluang besar menjadi Jaksa Agung Kabinet Prabowo-Gibran. Peluang besar ini dikaitkan dengan adanya hubungan keluarga dengan Ketua Harian Partai Gerindra dan Wakil Ketua DPR priode 2024-2029, Sufmi Dasco.
Baca Juga: Jaksa Agung ST Burhanuddin Tekankan Pentingnya Peningkatan Serapan Anggaran Untuk Capaian Kinerja
“Mendukung pengangkatan Jaksa Agung dari kalangan profesional yang sudah lama berkarir di Kejaksaan,”kata Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ersento Maraden Sitorus di Jakarta, Selasa (1/10/2024).
Dia menilai Reda mampu membawa Kejaksaan lebih profesional menangani perkara, baik Pidum maupun Tipikor. “Saya optimis Reda Manthovani akan menjadi Jaksa Agung profesional, independen dalam penegakan hukum. Selain itu akan mampu menjadikan Kejaksaan Agung lebih baik dalam penegakan hukum dan berani dalam mengungkapkan kasus-kasus korupsi yang memiliki nilai besar,” jelasnya.
Reda Manthovani disebutkan sudah berpengalaman dan tentunya memiliki gagasan untuk bisa memimpin Kejaksaaan. Reda dinilai mampu menjadikan seluruh jaksa bekerja secara profesional, independen dan transparan dalam penegakan hukum.
Baca Juga: Jaksa Agung ST Burhanuddin Nilai Penting Peran Kejaksaan Dukung Pertumbuhan Ekonomi
“Kejaksaan Agung akan semakin dipercaya masyarakat dalam penegakan hukum, termasuk persoalan korupsi,” tegasnya.
Hal senada juga dikemukakan, pengamat hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Litigasi, Jakarta, Muhammad Hajoran Pulungan. Dia berharap Reda Manthovani menjadi Jaksa Agung dan membawa perubahan baru di tubuh Kejaksaan Agung.