unescoworldheritagesites.com

Prihatin, Ruas Jalan 31 km di Kecamatan Huamual SBB Puluhan Tahun Tak Dirawat Pemerintah Warga Perbaiki Sendiri Pakai Sekop dan Cangkul - News

Prihatin, Ruas Jalan 31 km di Kecamatan Huamual SBB Puluhan Tahun Tak  Dirawat Pemerintah Warga Perbaiki Sendiri Pakai Sekop dan Cangkul  (Warga Huamual SBB Maluku)



: Pemda Provinsi Maluku juga harus bertanggungjawab meningkatkan ruas jalan di kecamatan Huamual kabupaten SBB yang rusak puluhan tahun tak terurus.

Ruas jalan sepanjang 31 kilo meter (km) di kecamatan ini rusak parah. Hingga jembatan pun putus.

Terpaksa warga kampung-kampung setempat gotong- royong memperbaiki ruas jalan sekadarnya gunakan alat cangkul dan sekop.

Baca Juga: Terima Kunjungan BPH Migas, Kilang Kasim Berkomitmen untuk Tingkatkan Produktivitas

Sedangkan jembatan warga membentangkan potongan  pohon kelapa di atas aliran sungai untuk dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Warga Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku gotong - royong memperbaiki jalan yang rusak di wilayah  ini , Sabtu (13/7/2024).

Warga memperbaiki ruas jalan yang rusak hanya bermodalkan peralatan sekadarnya seperti sekop, pacul dan gancu.

Mereka terpaksa memperbaiki sendiri jalan rusak lantaran warga sudah tak tahan lagi  dengan kesulitan yang dirasakan selama ini akibat kondisi itu.

Warga kawasan  muak dengan janji - janji pemerintah untuk memperbaiki jalan tersebut.

Arman Anakotta tokoh masyarakat Kecamatan Huamual mengatakan sejak dibangun puluhan tahun lalu, jalan itu belum pernah sekali pun diperbaiki oleh pemerintah.

Baca Juga: PBD, Kapolresta Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Patuh Mansinam 2024

“Jalan ini dibangun sejak Indonesia merdeka dan sampai hari ini belum pernah diperbaiki, jadi kita perbaiki sendiri,” kata Arman kepada wartawan di sela-sela perbaikan jalan, Sabtu (13/7/2024).

Perbaikan dilakukan warga dengan menambal jalan-jalan berlubang menggunakan tanah lalu diratakan.

Warga juga memindahkan batu dan bekas material longsor di sejumlah titik di sepanjang jalan tersebut.

Arman menjelaskan kerusakan jalan sangat parah hingga sulit untuk dilalui kendaraan.

Di beberapa titik, aspal di jalan bahkan telah terlepas dan berubah menjadi kubangan lumpur.

Akibat jalan yang rusak parah itu, kerap terjadi kecelakaan merenggut nyawa warga.

Baca Juga: Danpom Koopsud I Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Jaya 2024

"Selama ini kita sangat menderita sekali karena jalan ini sudah beberapa kali mengakibatkan korban jiwa saya sendiri pernah menjadi korban luka,” tutur Arman.

Masalah tersebut berulang kali disampaikan ke Pemda Seram Bagian Barat maupun Pemprov Maluku.

Begitu juga mahasiswa dan masyarakat Huamual berulang melakukan aksi demo menyuarakan masalah tersebut, tapi tidak ditanggapi.

Belum lama ini Penjabat Bupati Seram Bagian Barat Jais Elly mengunjungi Huamual.

Elly  berjanji segera mengambil langkah penanganan, namun faktanya jalan rusak sepanjang 31 km tersebut tak juga diperbaiki.

“Saya pertegas lagi khususnya buat Pj bupati yang beberapa waktu lalu datang dan berjanji akan melakukan tindakan secepatnya lewat Badan Penanggulangan Bencana, tapi tak ada bukti," ujar Arman.

Baca Juga: UMS Tuan Rumah PKP2 PKM Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Seluruh Indonesia

Adapun jalan tersebut berstatus jalan kabupaten. Menurut Arman pemerintah daerah sudah berulangkali menjanjikan akan memperbaiki kerusakan jalan namun tak pernah direalisasi.

Dia mendesaak pemerintah daerah segera menepati janjinya dan tidak membuat masyarakat menjadi sengsara.

“Dalam waktu dekat paling tidak ada langkah-langkah nyata dari Pemda SBB. Jangan lagi bilang ini jalan tanggung jawab kabupaten, tangung jawab provinsi," katanya.

Dianaktirikan

Arman menambahkan populasi warga di Kecamatan Huamual merupakan yang terbanyak di Kabupaten SBB.

Namun pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan yang rusak di wilayah Huamual sangat minim bahkan tak ada sama sekali.

Dia menegaskan tidak adanya langkah nyata dan kepedulian dari pemerintah daerah untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak di wilayah itu mempertegas bahwa Pemda selama ini telah menganaktirikan warga Huamual.

“Masyarakat di Huamual ini adalah masyarakat terbanyak di SBB kok kita dianaktirikan,” ujar Arman.

Dia mengancam bila dalam waktu dekat Pemda belum juga mengambil langkah untuk perbaikan  jalan yang rusak di wilayah itu, masyarakat akan memblokade jalan tersebut.

Warga Terpaksa Membentangkan potongan pohon kelapa  di atas sungai  untuk  dilewati kendaraan roda dua dan roda empat
Warga Terpaksa Membentangkan potongan pohon kelapa di atas sungai untuk dilewati kendaraan roda dua dan roda empat (Warga Kecamatan Huamual SBB)


"Sebagai tokoh Masyarakat saya pertegas lagi kita akan melakukan pemblokiran jalan khususnya untuk mobil-mobil plat merah kita tidak akan kasih lewat kalau masyarakat biasa bisa melintas,” katanya.

Pernyataan  itu akan dibuktikan masyarakat bila pemerintah tidak segera turun tangan.

Baca Juga: Antisipasi Banjir Rob, Ketua RW 16 Benny Kurniajaya Lakukan Gebrakan Bangun Tanggul NCICD

"Dalam waktu dekat ini kita akan blokade jalan kalau pemda tidak segera ambil tindakan,” kata Arman menegaskan.

Tokoh masyarakat Desa Iha Yasir Pikaulan mengatakan warga tiga desa bersama masyarakat petuanan di wilayah itu selama ini sangat kesulitan.

Perbaikan jalan menjadi sesuatu yang sangat mendesak.

"Tolong lihat masyarakat di sini lihat jalan ini. Masyarakat tidak butuh lain hanya butuh bisa jalan dengan lancar,” katanya.

Pemda harusnya punya nurani untuk dapat melihat dan merasakan penderitaan masyarakat.

Pemerintah tidak boleh berdiam diri di saat masyarakat Huamual sedang kesusahan.

“Kalau di biarkan terus begini bagaimana? Tolong datang perhatikan jalan ini. Bapak-bapak baik dong (kalian) punya uang, punya segalanya tapi masyarakat ini kasihan,” ungkapnya.

Baca Juga: PWI Papua Barat Daya Minta Ketua FJPI PBD Ralat Kalimat Wartawan yang Hadiri Undangan Lantamal XIV Tidak Tahu Persoalan , tidak Bikin Berita Awal

Yasir berharap agar jalan rusak segera diperbaiki.

“Jalan rusak total, kalau memang bisa secepat mungkin akhir bulan ini mereka datang kerjakan sudah, kalau tidak bahaya, masyarakat ini bagaimana,” katanya.

Sementara tokoh masyarakat Luhu Ade Supa Bugis menyatakan masyarakat di wilayah itu berulang kali menyuarakan masalah tersebut ke Pemda tapi tak juga ditindaklanjuti.

“Kita teriak soal jalan rusak dari Tanah Goyang sampai di Luhu ini sudah sejak tahun 2002. Tapi tidak pernah diperbaiki. Jadi tolong kepada Pemda SBB dan provinsi agar bisa lihat kita di sini,” katanya.

Selama ini para pejabat provinsi maupun kabupaten hanya mendatangi Huamual untuk kepentingan politiknya.

Para pejabat datang dan menjanjikan ke masyarakat akan memperbaiki jalan yang rusak sejak puluhan tahun, namun janji itu tak pernah ditepati.

“Nanti datang saat kampanye bilang kita sudah berbuat kita sudah bikin tapi mana buktinya. Nanti datang berjanji dan angkat tangan tapi mana buktinya, termasuk juga para anggota legislatif,” kecam Yasir.

Perbaikan jalan rusak dan pembersihan bekas material longsor yang dilakukan warga di sejumlah titik di jalan tersebut juga ikut dibantu aparat Polsek Huamual dan Yonif 731 Kabaresi. ***

Baca Juga: Kilang Kasim Torehkan Sejarah dalam Peragaan Pemadaman di Indonesia, Masuk Rekor Muri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat