: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, saat ini Indonesia tengah menghadapi era bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada usia non produktif.
Menko PMK menilai, menjelang Indonesia Emas 2045, Indonesia mengalami bonus demografi dengan banyaknya penduruk usia produktif.
Karenanya, Menko PMK menyatakan, itu harus bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan pekerjaan produktif, yang kelak akan memajukan taraf ekonomi nasional.
“Perlu dioptimalkan keberadaan penduduk usia produktif dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Sehingga, mereka menjadi warga negara produktif yang akan memajukan taraf ekonomi nasional," tutur Menko PMK
Pada kesempatan itu, Menko PMK juga mengingatkan tantangan yang dihadapi indonesia, yaitu menurunnya angka kelas menengah, yang sering disebut inspiring middle class atau kelas yang menuju kelas menengah.
Karenanya, Menko PMK menyatakan, perlu mendorong kerja sama berbagai komponen bangsa bersama pemerintah. Untuk menjaga kelas menengah tidak terperosok ke jurang kemiskinan.
Salah satu organisasi masyarakat yang diharapkan bisa berkontribusi adalah Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII).
"Inilah yang menjadi ancaman kita dan KBPII harus punya concern untuk itu. Untuk melakukan bagaimana aktivitas di sektor ekonomi, terutama menyelamatkan kelas menengah," ujar Menko PMK dalam Muktamar dan Reuni Akbar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII).
Muktamar dan Reuni Akbar KBPII itu bertajuk 'Menguatkan Amal Usaha Berkontribusi Membangun Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045' itu digelar, di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Sabtu (14/9/2024).
Baca Juga: Beternak Puyuh, Mendukung Pengembangam Agribisnis dan Program Makanan Bergizi Gratis Nasional
Menko PMK menyampaikan, peran KBPII sangat besar dalam membantu pemerintah untuk menjaga kelas menengah. Apalagi, PII memiliki kader yang sangat besar di seluruh Indonesia dan menyentuh semua sektor kehidupan.
Mulai dari kelas bawah, kelas menengah seperti guru, petani, buruh, sampai kelas elit pun juga banyak yang merupakan anggota dari PII.
"Kenapa KBPII harus punya concern. Karena, KBPII kadernya di semua lapisan ada. Petani, ada nelayan, ada konglomerat, ada politisi, hampir semuanya ada," ujarnya.
Menko PMK pun berharap KBPII bisa terus membina kader muda PII, agar menjadi generasi sukses di masa bonus demografi.
Kader dengan kemampuan ekonomi, akan membantu Indonesia menyongsong Indonesia Emas di Tahun 2045.
"Saya kira itulah yang menjadi tugas kita KBPII. Binalah adik-adik kita, perkuat pengkaderannya, arahkan mereka memiliki jiwa wirausaha. Agar mampu mengembangkan dan membuat lapangan pekerjaan," ungkapnya.***