unescoworldheritagesites.com

Rektor IAIN Sorong: Ahli Kesehatan Menyebut Alkohol Berbahaya - News

Foto:Istimewa

SORONG:  Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong, Dr. Hamzah Khaeriyah, menyebut, seperti diketahui, bahwa akibat minuman keras,  dua pria terlibat  perkelahian  dan seorang meninggal di Pasar Remu Kota Sorong, pekan lalu. Para ahli kesehatan malah  merekomendasikan agar  tidak mengonsumsi Miras karena berbahaya bagi tubuh manusia tentunya.

Menyikapi persoalan Kamtibmas di Kota Sorong yang sering terganggu akibat  perkelahian warga yang kebetulan berbeda suku. Apalagi,  terdapat  korban jiwa  berakibat  keamanan  kota Sorong terganggu.

Menyikapi kondisi tersebut, Polres Sorong menggelar  Forum Grup Discussion (FGD), Sabtu  (24/4/2021). “Ketika itu saya diundang memberikan  materi. Maka, persoalan yang saya  sampaikan pertama terkait  karakteristik masyarakat di Kota Sorong,”kata Hamzah.

Warga kota Sorong ternyata  semua beragama dan berasal dari etnis maupun suku yang religius  pula. Tentu, budaya  dari daerah asal tetap melekat menjadi jati diri  meski sudah berada di daerah rantau yang memiliki  adat dan budaya  juga.

“Tentu agama apa saja melarang umatnya berbuat onar  apalagi akibat mengonsumsi minuman keras (Miras). Sesorang pemabuk  Miras, tapi  normalnya, dia menjalankan ibadah agamanya  seperti biasa pada saat tertentu,”katanya.

Pada umumnya, warga tahu bahwa  mengonsumsi Miras itu perbuatan melawan hukum agama maupun  hukum dunia. Ini, kan berbahaya karena ia sadar  bahwa perbuatan itu melanggar hukum, tapi kenapa dilakukannya juga.

Kalau begitu, kemungkinan dari latar belakang pendidikan yang tidak mendukung. Termasuk, latar belakang  profesi bahkan latar belakang pengalaman yang minim.

“Persoalan  akibat mabuk Miras  di kota Sorong, itu agak rumit memang karena  daerah ini berada di pintu masuk pulau Papua  khususnya dari  arah Timur  Kawasan Indonesia.

Di sisi lain, kota Sorong ini, merupakan daerah termaju di Provinsi Papua Barat dan Papua. Sehingga, kota  ini menjadi tujuan perantau yang  ingin mencari kerja maupun bersenang-senang akibat  ditunjang faktor pendukungnya. 

Faktor,  seperti  Miras  dijual bebas bahkan  minuman keras lokal (Milo) terkesan  dijual secara  sembunyi-sembunyi  tapi  justru  masih banyak. Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya  warga kecil yang mabuk  Miras Lokal (Milo).

Di sisi lain, untuk Provinsi Papua dan Papua Barat kini  memiliki dua  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Kota Jayapura dan kota Sorong, Papua Barat.

“Dewasa ini tak bisa dipungkiri bahwa  kota Sorong  merupakan daerah (kota) bisnis, kota pendidikan dan lebih dari itu, adalah kota terbuka. Karena itu dinamika perkembangan kota Sorong ke depan makin  menjadi  idaman warga Indonesia  bahkan dunia karena  objek Wisata Raja Ampat,”katanya.

Karena itu, semua pihak harus bertanggungjawab untuk menciptakan lingkungan kota Sorong yang aman dan kondusif bagi semua  orang. Termasuk,  para pelancong yang  berwisata ke Raja Ampat  namun menyempatkan waktunya untuk menikmati indahnya kota Sorong di malam hari.

Sehingga,  penciptaan Kamtibmas itu  harus dijalankan oleh  unsur keagamaan, budayawan, unsur pendidikan dan  pihak  penegak hukum.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat