: Semua buah jeruk bisa diolah menjadi minuman jus. Atau bisa juga disajikan sebagai Jeruk Peras.
Dari sekian banyak ragam buah jeruk, salah satu yang layak dipilih sebagai sajian minuman Jeruk Peras adalah limau madang.
Kenapa limau madang? Karena limau madang adalah jeruk varietas lokal Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Sosialita Novita Emilda Apresiasi Festival Fashion Show Indonesia Merdeka Berhadiah Piala Kemenpora
Hampir semua pemilik kebun di kabupaten dan kecamatan di Kalimantan Selatan membudidayakan limau madang.
Salah satunya di Kecamatan Astambul. Dahulu para petani buah jeruk Siam Banjar di kecamatan itu hanya menanam sistem cangkok yang hanya berbuah setahun sekali dan digunakan sebagai pendapatan tambahan dari hasil padi sawah.
Setelah tidak dibudidayakan dalam 12 tahun, masyarakat tani Astambul mulai bergairah lagi menanam buah jeruk hasil okulasi tegakan Sitrun dan mata temple/mata interses dari jeruk Siam Banjar/jenis Siam Sungai Madang yang juga dikenal dengan limau madang.
Baca Juga: Kecamatan Cikarang Timur Juara Umum Lomba Kampung Bersih Makin Berani
Rasa buah limau madang sangat manis, bahkan sampai sekitar 10 brik berdasarkan hasil uji lab Dinas Pertanian Kabupaten Banjar.
Tekstur buah limau madang halus, kulit tipis dan juring buah agak besar. Kadar air mencapai 50% dari berat buah.
Dalam satu pohon selama musim tanam, dapat menghasilkan hingga 200 kg buah limau madang segar.
Hasil dapat berbeda tergantung pada lokasi dan perawatan tanaman. Buah limau madang tergolong tahan dengan kondisi pasang surut dan keasaman lahan.
Begitu pula dengan hama dan penyakit tanaman. Buah limau madang sangat cocok dijadikan aneka olahan berbahan dasar buah, karena rasa manis dan kandungan airnya yang banyak.