unescoworldheritagesites.com

Tingkatkan Prestasi Olahraga, Pemerintah Bangun 10 Sentra Pembinaan Olahraga - News

Menko PMK Muhadjir Effendy.

 
 
: Tingkatkan prestasi olahraga, menjadi perhatian khusus bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu, diungkapkan pada peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-37 Tahun 2020. 
 
Presiden Jokowi berpesan kepada Kemenpora, dan kementerian serta lembaga terkait untuk tingkatkan prestasi olahraga nasional.
 
Presiden Jokowi menilai selama ini prestasi olahraga nasional masih belum optimal. Karena, cara-cara yang dilakukan kurang tepat, sehingga harus melakukan review total terhadap ekosistem keolahragaan di Tanah Air.
 
 
Dari arahan Presiden itu, lalu lahir Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Dalam Perpres yang terbit pada September 2021 disebutkan, berbagai macam tugas kementerian dan lembaga terkait, untuk memajukan prestasi olahraga nasional. 
 
Desain Besar Olahraga Nasional menargetkan Indonesia dapat mencapai peringkat 5 besar pada Olimpiade 2044. "Ini merupakan cita-cita kita semua. Untuk meraih prestasi tingkat dunia di bidang olahraga yang membanggakan bangsa. Karenanya, DBON harus digarap dengan serius oleh seluruh pihak terkait," tutur Menko PMK
 
Untuk meninjau implementasi dari Perpres itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy gelar Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Implementasi Perpres No. 86/2022 tentang DBON, di Kantor Kemenko PMK, Rabu (19/10/2022).
 
 
Hadir Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Wamenkes, Sekjen Kemendikbudristek, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Dirjen Bangda Kemendagri, Staf Ahli Menkeu, Kepala Badan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kemenperin, serta  Deputi PMK Bappenas.
 
Rakor membahas, berbagai macam kebijakan yang telah dilakukan masing-masing kementerian dan lembaga. Dalam upaya memajukan prestasi olahraga nasional. 
 
Seperti, dalam hal pemenuhan sarana prasarana olahraga, dukungan pendidikan dan kurikulum keolahragaan, fasilitas keolahragaan, pemenuhan aturan turunan ke daerah, hingga anggarannya.
 
 
Menko PMK menyatakan, Tim DBON tingkat pusat sudah melaksanakan berbagai upaya pemajuan prestasi olahraga. Untuk lebih menggencarkan pemajuan olahraga, lanjutnya, sampai tingkat daerah, perlu dibentuk tim koordinasi DBON tingkat daerah.
 
"Perlu dibentuk tim koordinasi DBON di seluruh daerah untuk mempercepat target DBON. Yang sekarang belum ada pembentukan DBON di daerah," ujar Menko PMK. 
 
Dia mengatakan, untuk mendukung pembaruaan ekosistem olahraga dan pembinaan bibit atlet muda di daerah, akan dibangun sentra pembinaan.
 
"Akan dibangun 10 Sentra Pembinaan Olahragawan Muda, dimana saat ini baru terbentuk di 4 Provinsi yaitu di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur," jelasnya. 
 
 
Menko PMK mengatakan, pembinaan atlet usia muda menjadi perhatian utama dan harus dilakukan secara komprehensif. Pembinaan harus dilakukan dari aspek pelatihan, pemenuhan gizi, pendidikan olahraga, serta pemberian kesempatan luas untuk kepentingan pendidikan formal. 
 
"Karena itu harus diadakan koordinasi secara intens. Terutama stakeholder atau pemangku utama dari Kemenpora dengan sektor pendidikan. Yaitu Kemendikbudristek yakni sekolah, kemudian kemenag yang menjadi pemangku madrasah," jelasnya.
 
Perlu juga ada sinkronisasi target-target antara target di DBON dengan yang ada di RPJMN dan RKP. Seluruh dukungan dari Kementerian Lembaga dan daerah akan diperkuat, termasuk dalam penganggaran yang secara eksplisit dan dipertanjam di APBN melalui DAK dan APBD untuk impelemnetasi DBON.
 
 
Di bagian lain, Menpora Zainudin Amali menjelaskan 10 sentra pembinaan olahraga yang akan dibangun pemerintah pusat. Yakni di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, NTB, Kalimantan Timur, serta Papua. 
 
Selain itu, dia mengatakan, di luar 10 provinsi itu ada juga yang mengusulkan seperti Sumatera Barat yang menyatakan siap untuk menjadi sentra. 
 
Amali menjelaskan, sentra pembinaan olahragawan ini untuk sementara ditempelkan langsung di perguruan tinggi terutama yang memiliki fakultas keolahragaan. Agar anak-anak yang dibina di sentra ini pendidikannya tetap terjaga, dan pengawasan terhadap mereka juga ada SDM yang memantau.***
 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat