: Tanggal 19 Oktober 35 tahun silam dicatat sebagai Hari Kelam perkeretaapian Tanah Air.
Hari kelam perkereta-apian karena di tanggal dan bulan tersebut terjadi kecelakaan maut yang dikenang sebagai tragedi Bintaro.
Dalam tragedi Bintaro, dua rangkaian kereta saling beradu di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Lirik Lagu Sajojo, Lagu Daerah Papua
Dalam kecelakaan kereta api di kawasan Bintaro itu, banyak penumpang kereta kehilangan nyawa. Sebab, masing-masing rangkaian membawa penumpang sangat banyak.
Maka kecelakaan maut itu disebut satu tragedi. Dan untuk mengenang Tragedi Bintaro, penyair dan musisi Iwan Fals mencipta lagu berjudul 1910.
Judul lagu 1910 yang diciptakan oleh Iwan Fals merupakan simbol dari tanggal dan bulan tabrakan dua kereta api di Bintaro. Angka 19 Adalah tanggal kejadian, sedangkan 10 merupakan bulan kesepuluh dalam satu tahun kalender yakni Oktober.
Baca Juga: PLN Kerja Sama dengan Sumitomo dan Medco untuk Akselerasi Transisi Energi dan Pengembangan EBT
Lagu ini dirilis Iwan Fals pada 1 Januari 1988 dengan judul album Iwan Fals 1910. Di dalam album yang terdiri dari sepuluh lagu ini, lagu 1910 ditempatkan di paling akhir.
Bersamaan dengan lagu 1910, pada album ini terdapat lagu Iwan Fals lainnya yang sangat hits hingga kini, di antaranya Buku Ini Aku Pinjam, Ada Lagi yang Mati, Ibu, Mimpi yang Terbeli, Balada Orang-orang Pedalaman, dan Engkau Tetap Sahabatku.
Dalam lagu 1910, Iwan Fals menggambarkan duka Tragedi Bintaro. Berikut ini lirik lagu 1910 yang dikutip dari Musixmatch:
Apa kabar kereta yang terkapar di Senin pagi?
Di gerbongmu ratusan orang yang mati
Hancurkan mimpi bawa kisah
Air mata
Air mata
Belum usai peluit, belum habis putaran roda
Aku dengar jerit dari Bintaro
Satu lagi catatan sejarah
Air mata
Air mata
Berdarahkah tuan yang duduk di belakang meja?
Atau cukup hanya ucapkan belasungkawa?
Aku bosan