: Dinas Kesehatan Kota Bekasi bekerja sama dengan berbagai organisasi profesi termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSI), telah membentuk tim investigasi untuk mengungkap penyebab kematian tragis Benediktus Alvaro Darren (7). Alvaro meninggal setelah menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (2/10/2023).
Menurut Kabid Pelayanan Masyarakat pada Dinkes Kota Bekasi, Fikri Fauzi, langkah ini diambil sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2021, Pasal 75, yang menekankan pentingnya membentuk tim investigasi dalam kasus-kasus seperti ini. Tim investigasi terdiri dari perwakilan IDI, ARSI, dan tim spesialis ahli.
"Dinas Kesehatan dalam Pasal 75 kemarin sudah membentuk tim ini. Dan hari ini secara klinis, IDI akan investigasi terhadap kajian apa yang sudah dilakukan dokter-dokter tersebut dalam proses operasi almarhum Alvaro. Jadi, kita bagi dua, kalau Dinkes ranahnya administratif kalau klinisi adalah ranahnya IDI," jelas Fikri kepada di ruang kerjanya, Rabu (4/10/2023).
Baca Juga: Manajemen RS Kartika Husada Bekasi Klarifikasi Kematian Adik BA
Selain memeriksa kajian dokter terkait proses operasi, pihak berwenang juga sedang mengkaji bagaimana operasi amandel dapat berujung pada kematian batang otak. Dinkes Kota Bekasi telah mengajukan laporan terkait hal ini kepada Dinkes Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kesehatan.
Pihak-pihak terkait, termasuk Dinkes Kota Bekasi, Kemenkes, dan tim investigasi, berencana untuk turun langsung ke RS Kartika Husada pada tanggal 6 Oktober ini.
"Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai insiden ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan," kata Fikri. ***