: Kementerian Agama Kota Sorong, H Rafiul Amri. Dikatakan Amri meski di Sorong Papua Barat belum terlihat masih menunggu laporan daerah lain.
“Karena itu masyarakat Kota Sorong harus menunggu sidang Isbat yang diselenggarakan di Jakarta,” kata Amri.
Pada pantauan hilal di Kota Sorong hadir pula Kakanwil Agama Papua Barat Luksen Jems Walikota.
Baca Juga: Eksistensi IAIN di Sorong Papua Barat Daya dapat Membahanakan Toleransi
Walikota Umat Beragama menyebut pemantauan hilal di Papua Barat ada di tiga tempat. Yakni, di Manokwari, Kota Sorong dan di Fakfak.
Kepala BMKG Sorong, Dedy Irjayanto menjelaskan bahwa pantauan Hilal dilakukan pada pukul 16.00 WIT hingga 18.29 WIT.
“Jadi pantauan objek hilal itu hingga terbenamnya matahari itu pukul 18.29 WIT dan terbenamnya bulan di jam 18.28 WIT,” ujarnya.
Baca Juga: Sukses Berdayakan Masyarakat Suku Moi Lemas, PT KPI RU VII Kasim Raih PR Indonesia Awards 2024
Kondisi cuaca saat pemantauan hilal lanjutnya, terbilang cerah, untuk saat ini berdasarkan perhitungan ketinggian hilal -0,1 derajat.
“Jadi hilal terbenam duluan dibandingkan dengan matahari,” paparnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mana pemantauan hilal biasanya dilakukan di pusat kota Sorong.
Namun kali ini panitia memilih untuk mempertemukan hilal dari tepi kota memilih tanjung kasuari Distrik Maladumes.
Kalau kita menyatukan dari sini bagian ufuk barat tidak terhalau apapun. Jadi kita langsung bisa mengamati bulan, tutup Dedy.
Soal bagaimana hasilnya, kata Dedy akan diumumkan dari Pusat di Jakarta. ***