: Warga Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya berhamburan keluar rumah mencari lokasi yang agak lapang, Rabu (8/5/2024) pagi sekitar pukul 06.09.55 Wita. Penyebabnya telah terjadi gempa tektonik berkekuatan magnitudo M5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,60° LS ; 115,81° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 108 Km arah Barat Daya Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 82 km.
Laporan resmi yang diterima media ini dari BMKG Mataram Rabu pagi ini menyebutkan, kejadian dan parameter Gempabumi terjadi pada pukul 06.09.55 WITA wilayah Selatan Bali - Nusa Tenggara Barat diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan kekuatan magnitudo M5,1.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng ( intra-slab ). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ),” kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi.
Baca Juga: BTB Respons Cepat Bantu Korban Gempa Bumi di Garut
Dikatakan, adapun dampak Gempabumi ini dirasakan di daerah Badung, Denpasar, Gianyar, Tabanan, Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Kota Mataram, Lombok Utara, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), dan daerah Karangasem dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan Atasi Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempa Bawean
Hingga pukul 06.30 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock).
Baca Juga: PLN UID Jatim Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Gempa di Bawean
Dan hasil rekomendasi, Ardhianto menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tekannya. ***