: Kantor Imigrasi Surakarta menambah layanan eazy passport untuk Palang Merah Indonesia (PMI) Solo. Dengan adanya layanan ini, relawan atau petugas PMI yang akan menjalankan tugas ke luar negeri tidak perlu datang langsung ke kantor imigrasi.
"Mereka yang akan mengajukan permohonan paspor tidak perlu datang ke kantor imigrasi yang berada di Colomadu tetapi petugas kami yang langsung hadir di PMI Surakarta," jelas Kepala Imigrasi Kelas I TPI Surakarta, Winarko, di Kantor PMI Solo, Rabu (22/5/2024).
Dengan layanan eazy passport untuk PMI Solo ini, akan mempercepat proses pelayanan pembuatan paspor. Layanan ini dilakukan secara kolektif minimal sebanyak 30 orang, sehingga bisa menghembat waktu.
Baca Juga: Sekolah Artificial Intelligence Bakal Dibangun Tahun Ini di Solo
"Pelayanan ini dilakukan secara kolektif sehingga bisa menghemat waktu. Kalau biasanya, mereka harus bergantian datang ke kantor dan menunggu proses butuh waktu. Dengan eazy passport rekan-rekan tidak perlu meninggalkan kantor cukup menunggu di kantor tersebut dan untuk prosesnya juga lebih cepat," jelasnya lagi.
Layanan i ni sebelumnya juga sudah dilakukan di Sekolah Pradita Dirgantara, Isy Karima dan Car Free Day (CFD) Kota Solo.
Untuk persyaratannya sama seperti pengajuan paspor biasa. Dengan biaya sebesar Rp350 ribu untuk paspor biasa dan Rp650 ribu untuk e-paspor.
Baca Juga: Dua Mata Pisau Dampak Teknologi dalam Keluarga
Plh Kepala PMI Kota Solo, Sumartono Hadinoto mengatakan pembuatan paspor secara kolektif ini bertujuan untuk mendukung penugasan PMI Kota Solo dalam memberikan layanan kemanusiaan di luar negeri.
Pembuatan passport kolektif ini telah dilaksanakan pada tanggal 29-30 April 2024 di Kantor PMI Kota Surakarta dengan jumlah peserta 178 karyawan PMI Kota Solo.
"PMI solo menjadi pusat rujukan karena dianggap oleh pak Jusuf Kalla sebagai PMI yang terbaik karena satu satunya yang mandiri dan tidak melakukan bulan dana," katanya.
Baca Juga: Anthony Joshua Rencanakan Naik Ring 21 September, Ini 6 Calon Lawannya
Karena dianggap sebagai PMI terbaik maka relawan PMI Solo sering dikirim untuk membantu masyarakat saat terjadi bencana. Tidak hanya antar provinsi bahkan ke luar negeri
"Beberapa kali kami mengirim ke luar negeri, salah satunya ke Bangladesh," katanya lagi.
Selain itu, untuk meningjatkan mutu dan pelayanan, PMI Solo juga mengirimkan karyawannya ke luar negeri untuk belajar.