: Mantan Wali Kota Bekasi periode 2008-2012, Mochtar Mohamad, menyatakan bahwa sejak masa kepemimpinan setelah Bung Karno, Indonesia telah melenceng dari visi dan misi tentang konsep yang bila dijalankan, maka Indonesia bisa sejajar dengan negara-negara super power lainnya.
Konsep tersebut adalah Trisakti Bung Karno yang terdiri dari: Berdaulat dalam Bidang Politik, Berdikari dalam Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Berkebudayaan.
Mochtar Mohamad berjanji akan memulai implementasi Trisakti Bung Karno di Kota Bekasi jika kelak dipercaya dan mendapat mandat dari masyarakat Kota Bekasi pada Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Baca Juga: Sekcam Rawalumbu Ingatkan Warganya untuk Aktif ke Posyandu dan Waspada terhadap Genangan Air
Pernyataan tersebut disampaikan Mochtar Mohamad pada acara diskusi publik perdana Majelis malam Rabuan bertajuk "Mewujudkan Trisakti Bung Karno" yang diadakan dikediamannya, di Jalan Cemara Raya, Bekasi Barat, pada Selasa (4/6/2024) malam.
Diskusi ini direncanakan akan menjadi acara rutin setiap Selasa malam, dimulai pada bulan Juni yang merupakan bulan Bung Karno. Narasumber utama dalam diskusi ini adalah Dr. Anton Permana S.Ip., MH., Direktur Tanhana Dharma Mangrva Institute yang juga alumni Lemhanas.
"Indonesia pada zaman Bung Karno menjadi 'Macan Asia' dan disegani oleh negara-negara adidaya yang pada saat itu terbagi dalam blok-blok. Indonesia, melalui Bung Karno, memutuskan untuk tidak memihak salah satu blok tersebut. Disegani kawan maupun ditakuti lawan, padahal negara kita baru saja merdeka dari ratusan tahun penjajahan yang berganti-ganti mengeruk kekayaan Indonesia. Semua ini adalah buah pikir dan kontemplasi Bung Karno, baik Pancasila, Marhaenisme, dan Trisaktinya. Namun kini, keadaan Indonesia tidak semakin baik dan dalam kondisi yang tidak baik-baik saja," papar Dr. Anton Permana dalam diskusi tersebut.
Baca Juga: Kunjungi Rumah Singgah Bung Karno Di Ende, Sandiaga Berkomitmen Kembangkan Wisata Sejarah
Dalam sambutannya, Mochtar Mohamad mengungkapkan bahwa ia terinspirasi oleh malam rabuan yang sering diadakan oleh mentor politiknya, Taufik Kiemas, yang rutin melakukan diskusi kebangsaan di Lenteng Agung.
"Konsep Trisakti Bung Karno jika benar-benar diterapkan, maka Indonesia akan kembali berjaya menjadi bangsa yang besar dengan sumber kekayaan yang melimpah. Karenanya, jika diterapkan di Kota Bekasi, kota ini bisa menjadi role model bagi kota/kabupaten sekitarnya, provinsi, sampai ke pemerintahan pusat. Hal ini bisa terjadi bila saya mendapat mandat dari masyarakat Kota Bekasi. Dengan ini, saya membuka diskusi buah pikir Bung Karno malam rabuan," pungkas Mochtar Mohamad, bakal calon Wali Kota Bekasi 2024 ini.
Acara soft launching diskusi tersebut dihadiri oleh hampir 300 orang dan diliput oleh media lokal dan nasional. Turut hadir dua srikandi Marhaen, Ibu Sri Utari dan Ibu Nyimas Shakuntala Dewi, Ketua PBB Kota Bekasi, perwakilan seni budaya Kumbesi, Ketua Umum PAB Bung Berty, Perkumpulan Para Hamba Tuhan (Parhat), ustad dan ulama, para relawan, serta tokoh masyarakat.
Acara tersebut juga dihibur oleh Aris, juara Indonesia Idol 2008, serta narasumber tambahan Ismail Ari Ideolog, dengan moderator Yusuf Blegur. ***