SUARAKARYA.ID: Kualitas udara di Jakarta pada Kamis pagi ini (1/8/2024) menduduki nomor dua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Namun pemangku kepentingan, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta cuek. Tidak ada action yang masif untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
Dinas LH, terkesan acuh dengan hasil pemantauan lembaga IQAir ini.
Padahal paparan polusi udara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke.
"Bahkan partikel-partikel kecil dalam udara yang tercemar dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru," kata Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital BSD Astri Indah Prameswari dalam keterangannya di Tangerang, Rabu (3/7/2024).
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Tidak Sehat Pada Selasa ini
Dampak lain dari polusi udara, lanjutnya, bisa memperparah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, besaran angka indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di urutan kedua dengan angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Angka itu memiliki penjelasan kategori tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Baca Juga: Kamis Pagi ini, Kualitas Udara Jakarta Raya Berada di Tiga Terburuk di Dunia
Sedangkan kualitas udara kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Kemudian, kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.
Baca Juga: Jakarta Jadi Kota Kedua di Dunia Dengan Kualitas Udara Tidak Sehat
Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.
Kemudian, kota dengan kualitas udara terburuk pertama yakni Kinshasa, Kongo di angka 187, dan urutan ketiga Cairo City, Mesir di angka 155.