: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kota Bandung berhasil meraih 11 kursi di DPRD Kota Bandung pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap PKS masih tinggi.
“Dengan perolehan kursi terbanyak ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap PKS, sehingga dengan kepercayaan ini, kami harus memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Bandung,” ujar H. Andri Rusmana, S.Pd.I, anggota DPRD Kota Bandung saat gladi bersih di gedung DPRD Kota Bandung Minggu (4/7/2024).
Andri Rusmana mengatakan, PKS akan menitikberatkan pada permasalahan-permasalan yang ada di kota Bandung. Terutama masalah-masalah yang belum tuntas dan membutuhkan perhatian lebih. Seperti kesejahteraan, pendidikan, transportasi dan lalulintas, tata kelola sampah, hingga kemiskinan dan pengangguran.
Baca Juga: HI Ajak Seluruh Mitra Donatur Terus Bangun Komitmen Dukungan Kemanusiaan di Palestina
“Selain itu, PKS akan fokus kepada masalah-masalah sosial dan pendidikan,” ungkap Andri yang terpilh kembali menjadi anggota dewan untuk periode 2024-2029 ini.
Ia menyinggung soal sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini yang menurutnya perlu dikaji ulang. Sebab, infrastruktur yang masih terbatas sehingga tingkat sebaran sekolah masih belum merata.
“Sebenarnya, penempatan sistem zonasi sudah bagus di beberapa daerah, tapi saya rasa belum tepat karena infrastruktur masih terbatas,” katanya.
Oleh karena itu, Andri berharap, dengan kepemimpinan yang baru di tingkat nasional, dapat membawa sistem pendidikan baru yang lebih pas unbtuk diterapkan di daerah.
Selain pendidikan, PKS juga, kata Andri, akan konsen pada bidang pembangunan dan transportasi, “Sebab semakin kesini lalu lintas semakin krodit, sehingga hal ini menuntut untuk diselesaikan, dalam bentuk kebijakan atau program-program kota Bandung,”jelas Andri.
Alumni Managemen Pendidikan Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung ini menambahkan, masih banyak ‘PR’ yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan sejumlah persoalan di Kota Bandung, salah satu yang utama adalah soal meningkatkan pelayanan publik.
Menurut dia, persoalan mendasar di Kota Bandung bukan hanya kemacetan, banjir dan sampah. Tapi bagaimana cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar setiap masyarakat Kota Bandung.
“Bila melihat kondisi di tengah-tengah masyarakat saat ini, masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus bisa diselesaikan oleh pemerintah Kota Bandung, terutama dalam hal pelayanan publik.
Pelayanan publik yang dimaksud, yakni kebutuhan dasar yang dibutuhkan masyarakat, baik di sektor pendidikan, kesehatan hingga kesejahteraan sosial,” katanya.