unescoworldheritagesites.com

Diklatpim Tiga Kejaksaan Agung RI, Pelajari Inovasi PePaDu Plus di NTB - News

Kadisnakertrans TB, IGP ARYADI (Suara Karya/Ist)

 

: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB menerima kunjungan 10 orang rombongan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan V dan VI Tahun 2024 Kejaksaan RI di Aula Disnakertrans Provinsi NTB, Kamis (08/08/2024). Rombongan Penyelenggara dari Badan Diklat Kejaksaan RI dan para peserta pelatihan diterima oleh Kepala Disnakertrans Provinsi NTB beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Kadisnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta pelatihan dan menyambut baik maksud kunjungan mereka untuk mempelajari berbagai program inovasi dan kebijakan pembangunan ketenagakerjaan di NTB.

“Sebagai tuan rumah, kami akan berusaha memberikan arahan dan pelayanan yang maksimal, dalam rangka mendukung pelaksanaan studi lapangan Pelatihan Administrator Kejaksaan RI,” ujar Aryadi.

Baca Juga: Menhan Prabowo Terima Kunjungan Dubes AS di Kemhan

Aryadi menjelaskan gambaran singkat kondisi ketenagakerjaan, potensi daerah, tantangan sektor ketenagakerjaan di Provinsi NTB, dan kebijakan serta inovasi yang diterapkan Disnakertrans Provinsi NTB untuk mengatasi tantangan yang ada.

Mengutip data dari BPS, Aryadi menyebutkan bahwa jumlah angkatan kerja NTB sebesar 3,01 juta jiwa dengan pertumbuhan angkatan kerja baru sekitar 160-200 ribu orang tiap tahunnya.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) NTB per Februari Tahun 2024 sebesar 3,30%, turun 0,42 persen poin dibandingkan dengan Februari 2023.

Baca Juga: Pilkada NTB, Rohmi Firin Optimis Raup Suara Kaum Nahdliyyin

Meskipun turun, namun besarnya penambahan angkatan kerja baru setiap tahunnya ini tentu akan berpengaruh pada angka pengangguran. Apalagi kesempatan kerja dan investasi yang hadir di NTB sangat terbatas. Karena secara faktual jumlah perusahaan besar di NTB ini sangat terbatas. Yang banyak di NTB ini adalah UMKM, sehingga lebih banyak pekerja informalnya.

"Jumlah tenaga kerja di sektor informal di NTB sekitar 1,8 juta, sementara yang di sektor formal hanya sekitar 700 ribu. Jika tidak diarahkan dengan baik, hal ini bisa menjadi masalah karena pengangguran bisa bertambah," ujar Aryadi.

Sebagai salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas, Provinsi NTB terus berkembang secara dinamis di segala sektor, tidak hanya di sektor industri pariwisata, tetapi juga di sektor industri pertambangan. Sayangnya meskipun NTB ini adalah destinasi wisata nasional dan di Pulau Sumbawa ada sektor tambang, tapi tidak semua tenaga kerja daerah memiliki keterampilan di bidang ini.

Baca Juga: KPPU Sidangkan Kasus Pengambilalihan Saham Semen Grobogan oleh Indocement Tunggal Prakarsa

"Setelah kita melakukan identifikasi penyebab lulusan pelatihan pendidikan/pelatihan vokasi tidak terserap langsung oleh DuDi/Dunia Usaha adalah karena kurangnya link & match antara DuDi/Dunia Usaha," ungkap Aryadi.

Oleh sebab itu sejak 2021 Disnakertrans Provinsi NTB meluncurkan program PePaDu Plus. Kadisnakertrans NTB sebagai inovator program PePADU Plus menjelaskan lahirnya program inovasi ini karena ingin memaksimalkan kerjasama dan kolaborasi dengan DUDI dan seluruh stakeholders untuk mempersiapkan tenaga kerja agar terserap ke dunia industri. Program inovasi ini diakui oleh pemerintah pusat dan berhasil meraih Penghargaan KIPP dari Kemenpan RB sebagai TOP Inovasi Terpuji Tahun 2023 dan meraih Dana Insentif Daerah (DID) Rp 11,5 Milyar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat