unescoworldheritagesites.com

Rapat Senat Terbuka STITI Babussalam NTB, Spektakuler, Cetak 40 Wisudawan Predikat Caumlaude - News

Ketua STITI NTB Silvia Apriani, SE, ME tengah mewisuda para sarjananya (Suara Karya/Hernawardi )

 

: Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke III Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Islamiyah (STITI) Babussalam NTB 2023/2024 digelar Sabtu (10/8/2024) di Sahid Legi Hotel Mataram dihadiri 40 orang wisudawan dari program studi Manajmen Pendidikan Islam, Ketua Yayasan Babussalam Dr. Ir. H. Lemen Arjiman, M.Pd, para dosen dan civitas akademika STITI NTB, Sekretaris Kopertais 14 Mataram, Prof. Dr. H. Nazau Naami, M.Si, Kakan Kemenag Lombok Utara Dr. H. Jalalussayuti, M. Pd dan unsur pejabat Pemkab Lombok Utara dan para orangtua selaku pendamping para wisudawan.

Ketua STITI Babussalam, NTB Silvia Aprriani, SE, ME mengungkapkan, gelar kesarjaan yang baru disandang ini sebagai bentuk pengakuan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan kompetensi akademik yang telah berhasil diraih. Dan predikat ini menjadi tanggung jawab baru yang lebih tinggi untuk bisa memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan bangsa Indonesia serta peradaban dunia yang semakin berkembang pesat.

“Prestasi yang dirraih para wisudawan semoga sukses ini berlanjut dalam karya dan karir selanjutnya dan tetap mengharumkan nama keluarga almamater serta bangsa Indonesia dan sebagai amal ibadah kita kepada Allah SW. Semoga pula ilmu yang telah diperoleh selama belajar di sini bermanfaat sebagai bekal dalam berjuang dan berkarya di tengah Masyarakat,” tukas Silvia.

Dikatakan, sesudah menyelesaikan studi di STITI Babussalam NTB ini akan memasuki perjalanan fase baru di lingkungan kerja, lingkungan masyarakat dan di dunia nyata juga  akan berhadapan dengan fase baru.

“Kami para dosen dan segenap tenaga kependidikan berupaya untuk memberikan fasilitas dan pelayanan terbaik bagi saudara. Sebagai mahasiswa negara pun turut memberikan dukungan kepada saudara baik secara langsung maupun tidak langsung. Kampus dan negara menyediakan support system Bagi saudara agar dapat menimba ilmu dan meraih kompetensi setinggi-tingginya,” terang Silvia.

 

Menurutnya, support sistem ini merupakan hak yang saudara dapatkan sebagai mahasiswa.Dan sebagai seorang sarjana lulusan perguruan tinggi, bagaimana dengan ilmu dan kompetensi yang telah diraih dapat memberikan kontribusi kepada lingkungan kerja kedepannya.  

 

Sebagai seorang sarjana saat ini di lingkungan kerja situasinya sangat berbeda. Kesalahan yang dilakukan dapat menimbulkan dampak yang nyata yang merugikan banyak pihak. Dalam hal ini kepedulian dan tanggung jawab sosial menjadi faktor yang penting Mahasiswa dan Sarjana adalah dua status yang berbeda. Daari perbedaan status tersebut melekatkan peran dan hak tanggung jawab yang berbeda pula.

“Dilingkungan kerja pun ketika saudara menjadi bawahan atau atasan sebagai karyawan ataupun Pimpinan dan di sini saudara mengemban peranan yang berbeda lagi. Jadi sepanjang perjalanan kehidupan kita itu akan memasuki lingkungan sosial yang berbeda-beda memegang peranan yang berbeda-beda. Dan untuk bisa menempuh perjalanan tersebut dengan berhasil kita terus-menerus belajar dan terus belajar,” ujarrnya.

Meski demikian, lanjut Silvia, belajar tidak akan cukup, namun juga perlu terus-menerus mengembangkan karakter diri masing-masing. “Hari ini adalah hari yang istimewa bukan hanya karena anda semua telah menyelesaikan perjalanan akademis yang penuh tantangan tetapi juga karena anda akan melangkah ke dunia yang penuh dengan perjuangan dan tantangan baru dan di era ini atau yang biasa kita sebut dengan era zaman now atau jaman milenial, era yang penuh dengan perubahan yang cepat dan disrupsi teknologi yang berkembang dengan kecepatan yang luar biasa mengubah cara bekerja berkomunikasi dan bahkan juga berpikir.

“Namun dalam setiap perubahan ada peluang kekuatan kalian sebagai lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Islamiyah Nusa Tenggara Barat ini . Kalian telah dibekali dengan ilmu pengetahuan keterampilan dan nilai-nilai yang akan menjadi pondasi kuat dalam menghadapi tantangan pada zaman ini,” ujarnya.

Ia juga berpesan, bahwa bukan teknologi yang menguasai seseorrang, melainkan bagaimana menggunakannya untuk menciptakan nilai tambah pada Masyarakat. “Saya mengajak kalian semua untuk terus memperluas jenjang membangun kolaborasi dan selalu terbuka terhadap ide-ide baru . Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal yang baru,” kata Silvia.

Sementara itu dalam orasi ilmiahnya Dr M Fachrudin, Dosen pada Univerrsitas Islam Negeri Matarram menyatakan, di era revolusi industri 4.0 teknologi informasi dan komunikasi sangatlah penting bagi kehidupan manusia modern yang telah menyentuh lapisan masyarakat luas di seluruh aspek kehidupan sehari-hari kehidupan sosial ekonomi dan Pendidikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat