: Revitalisasi Masjid Agung Keraton Surakarta, segera dimulai dengan menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Proyek revitalisasi Masjid Agung bersamaan dengan revitalisasi Siti Hinggil Kidul di Alun-alun Keraton Surakarta.
Anggaran untuk revitalisasi dua bangunan tersebut sebesar Rp14 miliar dan ditargetkan selesai pada Desember 2024 mendatang. Revitalisasi dua bangunan cagar budaya tersebut dimulai usai penandatangan penyerahan aset untuk direvitaliasi dari pihak keraton kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Kalau di dalam masjid kayunya banyak yang rusak dimakan rayap. Pernah saya lihat kayu yang rusak itu dimasuki semen, ini kan gak bagus merusak material asli bangunan. Kalau yang di Siti Hinggil, sebetulnya kami sendiri dari keraton sudah mengganti dua dudur (tiang penyangga)," jelas Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta, GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng), di Keraton Surakarta, Senin (12/8/2024).
Baca Juga: TDA Solo Raya dan Mebiso Ajak Pebisnis Optimalkan Penggunaan Meta Ads untuk Kembangkan Pemasaran
Dua tiang penyangga tersebut untuk sisi utara barat dan timur, menggunakan kayu jati yang diambil dari Pesanggrahan Langenharjo. Kayu yang digunakan berrupa kayu jati sepanjang 9 meter dan berusia lebih dari 30 tahun.
"Harapannya revitalisasi tidak berhenti di dua bangunan itu saja. Kalau saya inginnya ikon-ikon Kota Solo dan Keraton Surakarta seperti Panggung Sangga Buwana, yang bisa kita lihat dengan nyata kerusakannya dan ini sangat sangat disayangkan kalau tidak secepatnya direvitalisasi, karena sudah ada dua tiang penyangga yang rusak," jelas adik Raja Keraton Surakarta Paku Buwono (PB) XIII itu lagi.
Sementara itu, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Agus Haryadi, menjelaskan bahwa dana Rp14 miliar dari hibah UEA akan difokuskan pada penguatan struktur Masjid Agung dan Siti Hinggil.
Baca Juga: Gelar Wilungan Adeging Nagari, Keraton Surakarta Ajak Pengusaha dan Akademisi Turut Lestarikan Keraton
Sedangkan untuk revitalisasi Sasana Mulya menggunakan anggaran Rp200 juta dari APBD. Seharusnya pengerjaan sudah dimulai Juli lalu.
"Kontrak sampai dengan 28 Desember 2024, kemarkn memang ada masalah nonteknis. Karena disitu bangunan budaya maka ada kegiatan Sekaten harus diakomodir," jelasnya.
Agus mengatakan untuk revitalisasi Masjid Agung, difokuskan pada penguatan struktur bangunan. Banyak kerusakan terjadi karena faktor usia.
Baca Juga: PN Surakarta Eksekusi Putusan Pengadilan, Pintu Kori Kamandungan Dibuka
Kerusakan terlihat di soko guru bangunan yang berlubang karena dimakan rayap. Kolom balok kayu atau blandar juga sudah melengkung.
"Kemudian akan memperbaiki sistem sanitasi disana ,kamar mandi tempat wudhu, sama pembangunan tempat parkir motor akan kita turunkan sedikit , akan dibangun lagi agar bangunnya tidak terlalu tinggi sehingga masjid bisa terekspose dari luar," jelasnya.
Sedangkan untuk Siti Hinggil, akan difokuskan pada penataan landscape bangunan dengan memasang paving. ***