: Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono dan Dr Ririn Farabi Arafiq mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Depok, Kamis (29/8/2024). Mereka datang bersama jajaran pengurus kedua partai, PKS dan Golkar, organisasi sayap partai, Ormas dan relawan pendukung kedua calon.
Pendaftaran dimulai dengan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya'. Tampak Forkopimda juga hadir di ruangan tersebut. Kemudian Imam-Ririn menyerahkan berkas pendaftaran yang diterima Ketua KPU Depok Willi Sumarlin. Dia menyatakan berkas persyaratan Ririn-Imam diterima.
"Berkas pendaftaran paslon yang diusung oleh PKS dan Golkar dengan total suara, PKS 257.259 suara dan Partai Golkar 142.738 suara. Jadi, totalnya 400.557. Jadi, ini sudah memenuhi syarat. Jadi, berkas persyaratan dinyatakan diterima," ujar Willi.
Baca Juga: Kejutan dari PDIP, Usung Teguh Prakosa dan Bambang Gage di Pilkada Solo
Pada kesempatan yang sama, Imam memohon restu kepada warga Kota Depok. Dia mengatakan akan melanjutkan program-program yang sangat baik dan menambahkan program yang masih kurang.
"Kita akan lanjutkan program-program yang sudah berjalan baik, seperti KDS. Ke depan akan ada KDS plus. Kita akan ciptakan satu keluarga satu sarjana. Artinya buat keluarga yang tidak mampu untuk melanjutkan kuliah kita nanti ada beasiswa," ujar Imam.
Terkait sampah, salah satu janji kampanye pasangan Imam - Ririn adalah mengatasi sampah dari hulu ke hilir. "Di hulu akan kita berikan dana intensif tingkat RW agar RW bisa mengatasi sampah dan memberikan nilai ekonomis sementara di hilir akan kita bangun teknologi mesin-mesin pengolah sampah," ujar Imam Budi Hartono.
Terkait transportasi, Imam mengatakan jika pasangan Ridwan Kamil - Siswono, dengan koalisi ada PKS dan Golkar juga disitu, maka urusan transportasi akan lebih mudah. "Kami sempat berbicara dengan Ridwan Kamil terkait transportasi. Nanti akan dibangun monorel dan akan ada bus sekolah gratis," ujar Imam.
Baca Juga: Usai Gelar Doa Bareng 1000 Anak Yatim, Pasangan Imam - Ririn Daftar ke KPU
"Pelayanan kesehatan di lini terdepan seperti puskesmas harus bisa melayani rawat inap, sehingga kasus rawat inap ringan dapat diatasi, tanpa perlu di UGD rumah sakit,” jelas dr Ririn Farabi.
Ririn juga menyatakan program-program yang sudah berjalan dengan baik akan dilanjutkan. Seperti di dunia pendidikan, setelah pada periode Idris - Imam sudah bertambah sekolah, baik SMP maupun SMA, kini akan ditambah lagi. "Pembangunan sekolah akan terus ditambah, terutama sekolah SMA Negeri dan MAN," tutur Ririn.***