: Terkait kerja sama ketenagakerjaan, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, menegaskan, kolaborasi antara Indonesia dan Jepang makin penting di tengah perubahan besar dalam ketenagakerjaan global.
Berbicara kerja sama ketenagakerjan Indonesia-Japan Human Resources Forum (HR Forum) 2024, di Tokyo, Jepang, Kamis (5/9/2024), Menaker menyebut kerja sama ini sebagai kunci memperkuat posisi kedua negara di tengah persaingan global yang ketat.
Menaker menjelaskan, pada kerja sama ketenagakerjaan ini, Indonesia saat ini memiliki keuntungan dari bonus demografi. Di mana jumlah penduduk usia produktif meningkat, sementara Jepang menghadapi tantangan kekurangan tenaga kerja akibat populasi yang menua.
"Perbedaan ini membuka peluang besar untuk saling membantu. Program Specified Skilled Workers (SSW) bisa menjadi solusi bagi Jepang, yang membutuhkan tenaga kerja muda dan terampil, sementara Indonesia memiliki sumberdaya manusia yang siap bekerja," terang Menaker.
Program SSW ini juga mendukung strategi 9 lompatan ketenagakerjaan Indonesia, yang bertujuan memperluas pasar tenaga kerja luar negeri dan meningkatkan keterampilan pekerja Indonesia.
"Pekerja kita tidak hanya mendapat kesempatan bekerja di luar negeri, tetapi juga memperoleh keterampilan yang berharga untuk karier mereka di masa depan," tambahnya.
HR Forum ini juga membahas empat langkah utama: penyebaran informasi pekerjaan di Jepang, membangun platform diskusi antara kedua negara, pendidikan bahasa Jepang, serta pelatihan keterampilan.
Menaker menyatakan, kesuksesan kerja sama ini akan sangat bergantung pada kualitas pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada Pekerja Migran Indonesia.
Sementara itu, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, yang menutup acara itu menyoroti pentingnya memastikan supply dan demand tenaga kerja cocok antara kedua negara, serta memperkuat hak-hak pekerja di lima sektor utama: perawatan, akomodasi, otomotif, industri baru, dan kerja sama antar pemerintah daerah.
"Forum ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat kerja sama masa depan," kata Sekjen Anwar.
Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA), Akihiko Tanaka mendukung penuh kerja sama ini.
"Kolaborasi ini menguntungkan kedua negara. Kami di JICA siap membantu Indonesia meningkatkan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan spesifik pasar Jepang," ungkap Tanaka.
Komisioner Immigration Services Agency Jepang, Hideharu Maruyama, juga menekankan pentingnya pengelolaan imigrasi yang memudahkan pekerja Indonesia masuk ke Jepang.
"Kami akan memastikan proses imigrasi berjalan cepat dan jelas, sehingga tenaga kerja Indonesia bisa bekerja dengan aman dan nyaman di Jepang," kata Maruyama.
Dengan HR forum yang kedua ini, kerja sama ketenagakerjaan antara Indonesia dan Jepang diharapkan akan terus berkembang, menjawab kebutuhan tenaga kerja global dan meningkatkan hubungan bilateral.***