unescoworldheritagesites.com

Penasaran? Ini Kunci Sukses Sido Muncul Raih Penghargaan Adi Niti dari KLHK - News

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menerima Penghargaan Adi Niti yang diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar atas dedikasi dan komitmen Sido Muncul melaksanakan standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk kategori pelaku usaha penerap standar (AG Sofyan)

: Konservasi Agrowisata milik Sido Muncul dinilai berhasil melaksanakan standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk kategori pelaku usaha penerap standar. 
 
Yang istimewa lagi, Sido Muncul dinilai menjadi pionir atau telah lebih awal mengimplementasikan standar-standar LHK sebelum ditetapkannya standardisasi oleh otoritas negara. Atau bisa dibilang jika tak berlebihan, industri jamu dan farmasi terbesar dan termodern ini melampaui standar LHK yang kini diterapkan oleh Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK). 
 
Berkat konsistensi PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati bermuara kepada pengakuan penghargaan Adi Niti 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
 
 
Adi Niti merupakan penghargaan yang diberikan kepada pelaku usaha, kelompok masyarakat, dan mitra kerja BSILHK atas kinerja dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
 
Penghargaan Adi Niti diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar kepada Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dalam Pekan Standar Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PeSTA) 2024 di Auditorium Manggala Wanabakti, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
 
Menteri LHK Siti Nurbaya mengapresiasi seluruh entitas yang mendukung penerapan kinerja standar LHK. Standar tersebut berperan penting di dalam pedoman pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
 
 
“Terima kasih kepada masyarakat, kepada entitas yang telah mengimplementasikan standar LHK. Ini penting karena prosedur berpemerintahan itu ada caranya. Ndak bisa sembarangan. Ndak bisa apa-apa, asal main cut. Maka dalam kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh mitra, akademisi, generasi muda, masyarakat semuanya yang telah membantu agenda-agenda dari standardisasi ini,” ujar Menteri Siti.
 
Menteri Siti meyakini penerapan standardisasi LHK akan semakin memudahkan sistem dengan memberikan panduan jelas dalam pemanfaatan lingkungan dan kehutanan di Indonesia.
 
“Kami mengajak seluruh jajaran yang mengawal investasi, usaha, perlindungan lingkungan, dan peduli kelestarian hutan untuk berkontribusi nyata pada peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia dan juga untuk kepentingan global,” tegasnya. 
 
 
Sertifikat Penghargaan Adi Niti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diberikan kepada Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Semarang dalam Kategori  Usaha Penerap Standar
Sertifikat Penghargaan Adi Niti dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diberikan kepada Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Semarang dalam Kategori Usaha Penerap Standar (AG Sofyan)
Pada kesempatan yang sama Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat  mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan Adi Niti 2024 kategori Pelaku Usaha Penerapan Standar ini kepada Sido Muncul. 
 
Penghargaan ini kata Irwan, sebagai apresiasi dan pengakuan negara kepada dunia usaha sebagai  wujud komitmen nyata Sido Muncul dalam mendukung keberlanjutan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
 
"Apresiasi ini, tentu kita syukuri bersama bahwa KLHK punya standar aturan lingkungan hidup, sehingga akan memudahkan semua pihak terutama para pengusaha untuk mengikuti standar ini. Kalau dari Sido Muncul sendiri sebenarnya kami sudah mengikuti sebelum standar ini ada, sejak tahun 2011. Itulah salah satu - bisa jadi- yang membuat kami menerima penghargaan,” ujar Irwan.
 
 
Irwan menekankan komitmen Sido Muncul dalam mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam semua aspek operasional. Sehingga, Sido Muncul tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata tetapi juga pada kelestarian lingkungan.
 
“Kalau bagi kami ya tadi yang saya katakan, menjaga lingkungan, mengikuti aturan itu sama pentingnya dengan bisnis kami. Sehingga dalam berbisnis, kami tidak hanya mendapatkan keuntungan ansich. Tetapi juga dengan tidak merusak lingkungan. Bahkan kalau bisa kami memberi kontribusi bagi pelestarian lingkungan,” ungkap sulung dari 5 bersaudara generasi kedua Sido Muncul (Irwan Hidayat, Jonatha Sofjan Hidajat, Johan Hidayat, Sandra Hidayat, dan Sandra Hidayat). 
 
Irwan pun menyambut positif adanya standardisasi LHK yang bisa menjadi pedoman bagi perusahaan-perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. 
 
Sido Muncul, kata Irwan, akan terus melanjutkan berbagai program pelestarian lingkungan yang telah dijalankan.
 
 
“Ya, tentu kami akan melanjutkan program-program konservasi, penataan lingkungan, pengelolaan air maupun limbah lebih baik lagi,” ucapnya.
 
 Role Model Pengelolaan Konservasi Agrowisata
 
Seperti diketahu Konservasi Agrowisata Sido Muncul yang telah hadir di Komplek Terintegrasi Pabrik Sido Muncul di Bergas, Ungaran, Kabupaten Semarang ini merupakan agrowisata yang berada dalam satu kawasan pabrik jamu Sido Muncul .
 
Berdiri sejak 2011, Agrowisata ini menjadi tempat pengembangan spesies tanaman rempah dan obat serta tempat aman dan nyaman berbagai jenis satwa yang dilindungi.
 
Tercatat di lahan sekitar 5 hektare ini, ada 52 jenis satwa berjumlah 154 ekor serta 400 spesies tanaman rempah dan obat.
 
 
Kepala Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul, Bambang Supartoko mengatakan, sejak berdirinya konservasi tersebut, Sido Muncul memiliki visi untuk memberikan kontribusi terhadap konservasi sumberdaya hayati flora dan fauna serta kepada masyarakat juga lingkungan.
 
Karena itu dalam pengelolaannya, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul telah mengikuti prosedur tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
 
“Karena Sido Muncul juga memiliki komitmen pelestarian sumberdaya genetik flora dan fauna. Nah kita di Agrowisata Sido Muncul semuanya mengikuti ketentuan LHK mulai dari aspek administrasi, aspek legal, tata pengelolaan, SDM hingga manajemen. Semuanya dilakukan dengan standarisasi LHK,” ujar Bambang. 
 
 
Konservasi Agrowisata milik Sido Muncul yang berada di dalam komplek Pabrik Terintegrasi Sido Muncul di Ungaran, Kabupaten Semarang telah menerapkan standar yang disyaratkan  dari perizinan, pengelolaan flora dan fauna, penataan lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat
Konservasi Agrowisata milik Sido Muncul yang berada di dalam komplek Pabrik Terintegrasi Sido Muncul di Ungaran, Kabupaten Semarang telah menerapkan standar yang disyaratkan dari perizinan, pengelolaan flora dan fauna, penataan lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat (AG Sofyan)
Alasan ini juga yang menjadi dasar Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK memberikan penghargaan kepada Sido Muncul. 
 
Hal ini ditegaskan oleh Kepala BSILHK KLHK Ary Sudijanto bahwa Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Semarang memang sangat layak diberikan penghargaan Adi Niti 2024 karena telah mengimplementasikan standar-standar LHK jauh sebelum penerapan standardisasi diberlakukan saat ini. 
 
Lembaga konservasi ini juga tercatat telah memiliki izin Taman Satwa dari Kementerian Kehutanan sejak 2011.
 
 
“Sido Muncul itu kami berikan penghargaan spesifik karena kami baru melahirkan standar untuk taman satwa liar. Nah, yang dilakukan oleh Sido Muncul itu sudah menerapkan dan kami nilai penerapannya itu sudah sangat sesuai dengan standar yang kami buat. Alasan ini yang kemudian menjadi dasar kita berikan penghargaan kegiatan untuk konservasinya,” bebernya.
 
Hal ini juga disampaikan Dewan Juri Penghargaan sekaligus Kepala BPSILHK Solo, Yoyok Sigit, saat melakukan pengumpulan data dan verifikasi lapangan di Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul.
 
 
Taman satwa Agrowisata Sido Muncul ini telah menerapkan standar yang disyaratkan mulai dari perizinan, pengelolaan flora dan fauna, penataan lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
 
“Saat datang ke Sido Muncul untuk pengumpulan data, loh kok ada semua list-nya, perizinan ada, ketersediaan air dan lingkungan yang sangat mendukung. Juga pengelolaan satwa yang profesional dan lain-lainnya sudah bagus semua. Jadi, layaklah Sido Muncul untuk pertama kalinya meraih penghargaan dan bisa menjadi contoh ke depan bagi lembaga konservasi yang lain,” ungkap Yoyok Sigit. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat