: Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) berpartisipasi aktif mengangkat kembali kejayaan rempah dan herbal Indonesia lewat pameran, 'Halal Indonesia International Industry Expo 2024', di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten, pada 24-27 September 2024.
Pameran gelaran GPEI ini menjadi ajang penting untuk mempertemukan para pelaku industri halal dengan konsumen dan investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Diharapkan pameran gelaran GPEI ini dapat meningkatkan peluang transaksi lebih besar. Karena, melalui pameran ini, eksportir nasional dapat bertemu secara langsung dengan para pembeli potensial dari mancanegara.
Pameran Halal Indonesia International Industry Expo 2024 diselenggarakan Kementerian Perindustrian sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di industri halal global.
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, menjadikan jaminan produk halal sangat penting.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan semua produk halal, termasuk industri besar, untuk memiliki sertifikasi halal di masa depan.
Dalam sambutannya, Sekjen Kemenperin Eko Cahyanto menegaskan pihaknya percaya bahwa kegiatan pameran ini dapat menjadi bagian dari pameran halal internasional dan akan terus didorong dengan jangkauan yang lebih luas.
Potensi Indonesia sangat besar, dan Kementerian Perindustrian mengajak seluruh stakeholder untuk bekerja sama mewujudkan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
Pameran ini mengakomodasi berbagai sektor seperti makanan, kosmetik, farmasi, hingga fashion, dengan tujuan mempromosikan produk-produk halal berkualitas tinggi buatan Indonesia.
Ketua DPD GPEI Jawa Barat, Abdul Sobur menyatakan, GPEI turut berpartisipasi aktif dalam memamerkan produk-produk untuk tujuan ekspor, yaitu berupa rempah-rempah (termasuk teh, vanilla, kopi dan minyak atsiri), herbal dan hasil bumi.
Ajang pameran ini merupakan salah satu ajang yang sangat tepat bagi upaya untuk mencapai tujuan, agar rempah-rempah Indonesia makin mendunia dan kembali Berjaya di dunia.
Karena itu, GPEI berpartisipasi aktif dalam pameran Halal Indonesia International Industry Expo 2024 ini, dengan memamerkan produk berupa 'Rempah, Herbal dan Hasil Bumi'.
Sobur menyatakan, potensi rempah-rempah Indonesia sangat besar. Data tahun 2021 menyebutkan, Indonesia memiliki 189 eksportir minyak atsiri yang tersebar di seluruh provinsi, dengan total nilai ekspor 248,5 juta dolar AS.
Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi penyumbang ekspor minyak atsiri terbesar dengan nilai sebesar 91,9 juta dolar AS setara 36,9 persen total ekspor minyak atsiri Indonesia.
“Kami melihat kebermanfaatan dan antusiasme masyarakat global untuk menjaga kesehatan, diharapkan menjadi momentum bagi eksportir untuk meningkatkan ekspornya ke negara tujuan ekspor, baik yang existing maupun negara tujuan baru yang potensial. Sehingga minyak atsiri Indonesia dapat semakin mendunia,” ungkapnya.
Produksi rempah-rempah Indonesia masih menempati peringkat keempat secara global, setelah India, Tiongkok, dan Nigeria. Sementara untuk kinerja ekspor, Indonesia masih berada di peringkat sepuluh besar, setelah Tiongkok, India, Belanda, dan Jerman.
“Devisa yang dihasilkan dari ekspor produk berupa rempah-rempah, herbal dan hasil bumi Indonesia ke mancanegara nilainya sangat signifikan untuk berkontribusi pada APBN seperti data yang kami paparkan di atas,” jelasnya.***