SUARAKARYA. ID: Prosesi pemakaman sahabat, B Sadono Priyo, wartawan senior berlangsung hikmat di Blok Pemakaman warga Katolik, TPU Jombang, Rawa Lele, Sudimara,Tangerang Selatan, Rabu sore (3/10/2024).
Istri tercinta Fairus Husaini, dua putranya bersama saudara dan handai taulan mengantar jenazah B Sadono Priyo ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Prosesi pemakaman bagian pertama adalah upacara Vigili, yang berlangsung pada saat upacara kematian. Berikutnya adalah Misa Pemakaman, yang merupakan upacara pemakaman tradisional dan terakhir, ada ritus penguburan .
Baca Juga: Mantan Stafsus Menteri Jonan Dan Wartawan Meninggal Saat Bersepeda
TPU Jombang, Rawalele, Sudimara, Tangsel yang terletak di pinggir tol, menuju Merak, terlihat hijau dan asri. Saat prosesi pemakaman jenazah B Sadono Priyo cuaca cukup sejuk.
Pemakaman jenazah Sadono Priyo, wartawan pekerja keras yang mendedikasikan lebih dari 30 tahun hidupnya berdinas di Polda Metro ini dipimpin pastor perempuan. Tepat pukul. 15.40 WIB, kotak jenazah B Sadono Priyo dimasukkan ke liang lahat.
Seperti diketahui, Sadono Priyo meninggal dunia dengan tenang pada Selasa (2/10/2024).
Baca Juga: PWI Jaya Tegaskan Pemberhentian Hendry Ch Bangun
Sebelum meninggal dunia, Mas Dono sapaan akrab pria kelahiran Semarang, lulusan Universitas Diponegoro (Undip), Semarang ini, datang ke Kantor PWI Provinsi DKI Jakarta untuk mengikuti rapat pengurus PWI Jaya.
Ia sempat bermain tenis meja (ping pong) dengan salah seorang rekan pengurus PWI Jaya. Menurut teman bermainnya. Mas Dono sangat semangat, bahkan menang terus dalam tiga set bermain.
Setelah berakhir tiga set itu, Ia mengaku. Capek, lelah, batuk dan sesak napas, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Oleh pengurus dan rekan-rekan sejawat, Sadono dibawa ke RSUD Tarakan, dan dinyatakan meninggal dunia.
Tentu saja kepergian Mas Dono sangat mengagetkan teman-temannya. Sehari sebelumnya, Senin malam (1/102024) masih segar bugar, tidak ada tanda-tanda ia sakit.