: Trah Sri Sultan Hamengkubuwono II menuntut Inggris segera mengembalikan asset dan manuskrip milik Sri Sultan Hamengkubuwono II yang dijarah Inggris saat peristiwa Geger sepehi 1812.
“Kami meminta Inggris segera mengembalikan asset dan manuskrip milik eyang kami ke pihak keluarga Sri Sultan HB II. Sebelumnya, data kami hanya mencatat ada 7500 manuskrip dan 57 ribu emas yang dijarah Inggris saat peristiwa Geger Sepehi 1812.
Ternyata ada data yang baru kami temukan, bahwa Inggris juga menjarah harta eyang kami lainnya, yaitu berupa koin perak yang jika dirupiahkan nilainya bisa mencapai 8,36 triliun lebih. Ada juga harta-harta lainnya yang yang jumlahnya mencapai 17 Milyar lebih,” tegas Fajar Bagoes Poetranto, perwakilan Trah Sultan HB II.
Fajar membeberkan jika dalam Lembaran Negara Jawa, Batavia, Sabtu, 18 Juli 1812 yang dikutip dalam makalah karya Knapman, G & Boonstra, S 2023, 'Penjarahan dan Hadiah di Jawa 1812: Legalitas dan Konsekuensinya bagi Penelitian dan Pengembalian Koleksi Raffles', Seni Kuno dan Hukum, vol. 28, no. 3 tertulis bahwa ada koin perak senilai 500 ribu Pound sterling atau pada tahun 2021 nilainya setara dengan USS 542 juta yang juga dijarah oleh Inggris. Jika dirupiahkan maka nilai koin perak yang di jarah oleh Inggris mencapai Rp8,3 Triliun.
Tidak hanya itu, dalam tulisan Batavia Ledger' IOR/G/21/46 hal. 1225 juga tertulis bahwa Inggris juga menjarah harta HB II lainnya senilai $4.493 (dolar Spanyol) yang jika ditotal akan bernilai $1.150.000USD pada tahun 2021. Jika dirupiahkan maka nilainya mencapai 17 Milyar lebih. Dalam makalah karya Knapman, G & Boonstra, S 2023 disebutkan bahwa harta dan benda-benda penting milik HB II diduga masuk ke dalam koleksi British Museum, British Library, National Trust, Royal Collection Trust dan Victoria and Albert Museum serta Museum India di Kolkata, India.
Fajar juga menambahkan pihaknya meminta Presiden Prabowo Subianto ikut berjuang bersama Trah HB II untuk menuntut Inggris mengembalikan asset dan manuskrip milik HB II, mengingat Prabowo Subianto juga adalah keturunan Sri Sultan HB II.
“Kami ucapkan selamat atas dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia. Kami sangat berharap Prabowo Subianto berjuang bersama kami untuk mengembalikan asset 57 ribu emas, koin perak yang nilainya 8,36 triliun lebih, serta asset lainnya dan manuskrip milik eyang kami untuk dikembalikan ke pihak keluarga. Kami juga berharap Prabowo Subianto dapat menjadikan Sri Sultan HB II sebagai Pahlawan Nasional. Ini harus menjadi agenda besar dalam pemerintahan Prabowo Subianto, mengingat ia juga merupakan keturunan Sultan HB II, ” tegas Fajar Bagoes Poetranto.
Fajar Bagoes Poetranto juga mengatakan pihaknya mengapresiasi rencana dibentuknya Direktorat Repatriasi dan Preservasi yang berada di bawah naungan Dirjen Diplomasi Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan. “
Pembentukan Kementerian Kebudayaan, Direktorat Repatriasi dan Preservasi menjadi awal yang baik dalam rangka menuntut pengembalian asset dan manuskrip milik eyang kami dan Prabowo Subianto, yaitu Sultan HB II. Itu semua harus dikembalikan ke pihak keluarga,” harapnya.
Ia juga berharap Presiden, Prabowo Subianto dan Keraton Yogyakarta dapat duduk bersama untuk membahas tentang pengembalian asset dan manuskrip milik Sultan HB II dan segera membentuk komite independen pengembalian aset manuskrip yang dirampas Inggris pada peristiwa geger sepehi 1812 di Keraton Yogyakarta.
"Kami berharap agar Inggris juga meminta maaf kepada keturunan Sultan HB II karena peristiwa geger sepehi 1812 telah melukai perasaan anak keturunan. Sekali lagi, kami menaruh harapan yang besar kepada Pak Prabowo Subianto agar berjuang bersama kami dalam menuntut pengembalian asset dan manuskrip milik eyang kami dan menjadikan HB II sebagai pahlawan nasional,” tambahnya.***