: Pemerintah Kota Bekasi berencana melanjutkan proyek revitalisasi Pasar Kranji dengan pendekatan baru yang lebih matang, melibatkan pihak ketiga dan mengutamakan keamanan bagi pedagang. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bekasi Solikhin menjelaskan bahwa saat ini Pemkot Bekasi tengah mencari investor yang memiliki kemampuan finansial dan rekam jejak yang jelas dalam proyek serupa. Hal ini dilakukan agar tidak ada pihak yang dirugikan dalam pelaksanaan proyek ini.
"Ya, mungkin nanti kita akan menyusun konsep kerja sama yang baru bersama tim, termasuk melibatkan Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) dan Sekda. Kita akan berhitung kembali setelah kontrak lama diputus, mengingat PT APB masih memiliki piutang kepada Pemkot Bekasi. Sementara PT ABB baru memulai pekerjaan tiang pancang," kata Solikhin kepada , Selasa (29/10/2024).
Lebih lanjut, Solikhin menjelaskan bahwa salah satu konsep yang diusulkan adalah adanya persyaratan deposit bagi investor, sehingga investor baru diperbolehkan menarik dana dari pedagang setelah pekerjaan mencapai progres 40%, investor baru boleh mengambil 30%. Artinya ada disparitas 10%.
"Dengan cara ini, pedagang tidak akan dirugikan, dan investor pun akan lebih bertanggung jawab," tambahnya.
Saat ini, beberapa investor telah mengajukan surat minat kepada Disdagoerin untuk menjadi mitra dalam proyek ini. Pemkot Bekasi juga akan melibatkan Kejaksaan untuk memastikan proses kerja sama berjalan secara transparan.
"Untuk memilih investor yang tepat, kita akan menggunakan metode bio kontes. Investor yang sudah terbukti memiliki rekam jejak baik dalam revitalisasi pasar dan memiliki kemampuan finansial akan diprioritaskan," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Bekasi tidak ingin risiko proyek ditanggung oleh pedagang atau terjadi penarikan dana yang merugikan pihak lain. ***