: Kebakaran hebat di PT Priscolin yang telah menimbulkan korban jiwa menjadi perhatian dan introspeksi mendalam bagi para pelaku usaha di Kota Bekasi. Insiden ini diharapkan menjadi pengingat akan pentingnya langkah-langkah mitigasi bencana guna mengurangi risiko serupa di masa depan.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Bekasi, Abdul Haris mengimbau seluruh perusahaan, hotel, restoran, rumah sakit, dan sektor usaha lainnya untuk meningkatkan kesadaran terhadap mitigasi bencana, khususnya melalui pelatihan rutin yang melibatkan karyawan.
FPRB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menegaskan bahwa pelatihan mitigasi bencana wajib dilaksanakan berdasarkan amanat UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
"Kami menekankan kepada pelaku usaha agar melatih karyawannya dengan dasar-dasar standar pengurangan risiko bencana. FPRB dan BPBD siap memfasilitasi pelatihan mitigasi ini bagi perusahaan di Kota Bekasi," ujar Haris kepada , Jumat (1/11/2024).
Menurut Haris, kebakaran serta bencana lainnya seperti banjir dan angin puting beliung, kerap terjadi di Kota Bekasi. Maka dari itu, kesadaran mitigasi perlu dibangun, terutama karena kebakaran sering kali disebabkan oleh kelalaian manusia atau standar keamanan yang kurang memadai.
Selain itu, diharapkan Pemerintah Kota Bekasi turut menginstruksikan kepada pelaku usaha untuk melaksanakan persiapan dan pelatihan mitigasi.
Baca Juga: JASTRI Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Berpengalaman
"Kami berharap kesadaran akan mitigasi tidak hanya diperhatikan oleh perusahaan tetapi juga masyarakat secara umum, termasuk dalam Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), agar keselamatan bisa terjaga dalam setiap aktivitas," tambahnya.
Sebelumnyae kebakaran hebat perusahaan yang bergerak di bidang minyak sawit. Kebakaran terjadi sejak pagi, Jumat (1/11/2024), pukul 06.00 WIB.
Sejumlah korban terjebak dalam kebakaran di PT Priscolin yang berlokasi di Raya Kaliabang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. ***