unescoworldheritagesites.com

Korea Masters 2023: Kevin/Rahmat Tumbang, Wakil Indonesia Tinggal Ester Seorang Diri - News

Ester Nurumi Tri Wardoyo.

: Turnamen bulutangkis Korea Masters 2023 seperti menjadi kuburan bagi para pemain Indonesia. Baru melewati babak 16 besar, wakil Merah Putih sudah berguguran.

Hari ini, Kamis (9/10/2023) dari lima wakil Indonesia yang turun hanya satu wakil yang lolos ke babak perempat final, yakni Ester Nurumi Tri Wardoyo.

Ganda campuran Adnan Maulana/Nita Violina Marwah, tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito, tunggal putri Komang Ayu Cahya Dewi, dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo berguguran.

Baca Juga: Pengamanan Dilakukan Menyeluruh, Polda Jateng Siap Amankan Piala Dunia U-17 di Solo

Kevin/Rahmat sempat memberikan harapan lolos ke babak perempat final, setelah menang pada gim pertama dan bermain setting di gim kedua. Tapi akhirnya mereka gagal karena menyerah kepada pasangan Taiwan Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan dengan 21 – 14, 12 – 23, 16 – 21.

Untungnya ada satu wakil yang menyelamatkan muka Indonesia di turnamen BWF Super-300 ini. Pada pertandingan yang berlangsung di Gwangju Women’s University Stadium, Kamis Erter menang atas wakil Taiwan Lin Sih Yun dengan 21 – 15, 21 – 13.

“Puji Tuhan hari ini saya bisa bermain cukup baik dan melangkah ke babak perempatfinal. Senang rasanya bisa melebihi hasil saat tampil di Orleans Masters Super 300 lalu,” katanya.

Tapi saya tidak mau berpuas diri dulu, saya mau fokus ke pertandingan besok. Lawan Pornpicha, saya sudah pernah bertemu di Medan,” lanjutnya.

Menurut Ester, walau saat itu menang, besok pasti akan berbeda. Jadi ia harus fokus terutama waspada ke serangan-serangan yang menjadi kekuatan lawan.

“Bicara pertandingan tadi, saya bisa menerapkan pola yang sesuai dari gim pertama sampai kedua. Hanya di gim pertama memang beberapa kali saya masih belum konsisten, beberapa kali salah pengembalian bolanya,” ucap pemain dari klub Exist Jakarta ini.

Sementara Kevin Sanjaya Sukamuljo sangat menyayangkan kekalahannya di gim kedua. Mereka tidak bisa menyelesaikannya. “Kami di poin kritis kurang cari akal, kurang variatif, terlalu monoton permainannya. Ini menjadi pelajaran buat kami untuk ke depannya,” kata Kevin.

“Masih banyak yang harus kami tingkatkan kalau mau setidaknya bersaing di top 10. Kami akan coba lagi di turnamen berikutnya,” kata Kevin menambahkan.

Baca Juga: Cetak Talenta Digital di Indonesia , My Digital Academy Batch 2 Kembali Digelar

Rahmat Hidayat menambahkan, di gim ketiga lawan sudah membaca permainan mereka, lalu ia dan Kevin agak terlambat untuk mengganti pola permainan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat