- Callum Smith (29-2-0,21 KO) sangat percaya diri bisa mengalahkan Artur Beterbiev dalam pertarungan di Videotron Center, Quebec City, Kanada, 13 Januari 2024. Faktanya ia tunggang langgang dan terhenti di ronde 7.
Kepercayaan diri besar memang DNA petinju asal Liverpool berusia 33 ini. Dan dia tahu dengan siapa dia bertarung, yang tak lain Beterbiev (20-0-0, 20 KO) dengan rekor 100 persen menang KO.
Ia juga memasuki ring dengan tenang dan tegar. Dia makin tahu siapa Beterbiev ketika petinju kelahiran Rusia itu juga naik ring. Penonton bertepuk tangan pada setiap langkahnya.
Baca Juga: Oscar De La Hoya Prediksi Canelo Jumpa Jermall Charlo pada Mei, Lalu Munguia pada September
Dalam pertarungan, Smith mengerahkan segala kemampuannya untuk mengalahkan Beterbiev. Sekali waktu itu mengambil jarak renggang dan mencoba mencecar Beterbiev memanfaatkan jangakauannya.
Setelah hal itu tak berhasil, dia coba mendorong Beterbiev.
Plan A, Plan B, semuanya tak berjalan. Dan, ketika semua rencana tak berjalan, pilihan Smith cuma satu, kuat menahan setiap pukulan Beterbiev yang mengenai kepala dan tubuhnya.
Di bawah ring, Buddy McGirt sang pelatih, kehabisan kesabaran. Di ronde 7, dia segera melompat naik ke atas ring setelah Smith dua kali jatuh. Ia sengaja naik untuk menarik perhatian wasit agar duel segera dihentikan. McGirt tak mau sang petinju kembali menerima vonis.
Selama beberapa hari McGirt mempelajari apa penyebab kekalahan sang petinju. Bagaimana seorang Smith yang masih berusia 33 dikalahkan dengan mudah oleh Beterbiev yang sudah 37 tahun.
McGirt tak perlu membedah lagi teknik dekati dan serang, peluk dan cium. Itu tak lagi dibutuhkan.
“Ada saatnya Anda benar, ada saatnya tidak,” kata McGirt, dikutip BoxingScene.com dari Pro Boxing Fans. “Jadi, Anda tahu, kembali ke papan gambar..”
Melihat keseluruhan jalannya pertarungan, McGirt paham kemenangan Beterbiev adalah sukses yang terencana dengan senjata yang tersedia. Bukan kemenangan kebetulan. Sebab, sejak awal Beterbiev menguasai jalannya pertarungan.
Buat semua lawan, pada dasarnya, begitu sebuah pukulannya mendarat, pertarungan sebenarnya sudah berakhir.
Karena itu McGirth akhirnya sampai pada kesimpulan, kehebatan Beterbiev bukan hanya pada kekuatan fisik dan kekerasan pukulannya.