unescoworldheritagesites.com

Bulutangkis Olimpiade Paris 2024: Fajar/Rian Tumbang, Asa Tinggal pada Gregoria - News

Pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (PBSI/Badmintonphoto/Yohan Nonotte).

: Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga gagal melanjutkan langkahnya di ajang Olimpiade Paris 2024.

Pada laga babak perempat final yang berlangsung Kamis (1/8/2024), Fajar/Rian menyerah kepada pasangan China unggulan pertama Wang Chang/Liang Weikeng dengan 22 – 24, 20 – 22.

Dengan hasil ini, maka asa tertinggal kepada Gregoria Mariska Tunjung yang akan melakoni laga perempat final beberapa jam ke depan.

Baca Juga: Manajemen Klaim Jumlah Penumpang LRT dan MRT Jakarta Naik 6,38 Persen pada Juni

Mengomentari kekalahannya, Muhammad Rian Ardianto mengakui atmosfer olimpiade memang sangat berbeda ketimbang pertandingan lainnya.

“Olimpiade pertama ini tidak mudah, kami baru merasakan atmosfernya. Dari awal-awal pun tidak mudah, kami merasakan bagaimana tegangnya pas masuk lapangan,” kata Rian.

Selain itu, katanya, lawan bermain sangat baik, mereka sebenarnya sudah mencoba dengan strategi yang disiapkan. Lebih banyak menyerang di gim kedua dan bisa unggul beberapa poin tapi belum bisa menyelesaikan dengan kemenangan.

“Beberapa kali kami kalah di poin-poin seperti ini dengan mereka, itu masih menjadi pekerjaan rumah kami,” ucap Rian.

Fajar Alfian menambahkan, dirinya mohon maaf kepada masyarakat Indonesia, PBSI, dan NOC karena belum bisa melaju ke babak berikutnya.

“Tidak ada atlet yang mau kalah dan kami kecewa. Memang tidak ada yang tidak mungkin, bisa saja kami bermain di Olimpiade berikutnya tapi kami realistis, umur kami tidak muda lagi jadi kami patut bersyukur bisa bermain di Olimpiade pertama ini,” katanya.

Baca Juga: Musprov KADIN Jakarta, Bang Andi Anzhar Siap Bawa Perubahan Besar dan Berharap Musprov yang Demokratis

Fajar mengaku mereka sudah tampil maksimal. Namun menurutnya lawan lebih yakin di akhir-akhir poin. Mereka sudah mencoba melawan tapi malah melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.

“Dari segi persiapan kami sudah maksimal, sebulan di Jakarta, 10 hari training camp di Chambly. Semua atlet pasti mau tampil 100% tapi di dalam lapangan pasti ada rasa tegang dan lain-lainnya, itu yang belum bisa diatasi,” lanjut Fajar. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat