: Cabang olahraga bulutangkis terpuruk di Olimpiade Paris 2024. Hanya meraih satu medali perunggu, itu pun menyusul mundurnya Carolina Maris (Spanyol) dalam perebutan medali perunggu karena cedera.
Hasil Olimpiade Paris 2024 ini merupakan terburuk kedua sepanjang keikutsertaan Indonesia di Olimpiade sejak 1992. Yang paling parah, adalah Olimpiade London 2012. Jangankan emas, perunggu pun tidak mampu di bawa pulang.
Artinya, Olimpiade Paris 2024 tidak dapat menyambung mata rantai prestasi medali emas Indonesia di kancah Olimpiade, setelah Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo 2020 lewat ganda putri ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Baca Juga: Basarnas Mataram Evakuasi Dua Warga Meninggal Tercebur Sumur dan Hanyut di Sungai
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Fadil Imran menyebut bakal melakukan evaluasi menyeluruh hasil yang didapat di Olimpiade Paris 2024.
Di Paris 2024 bulutangkis menurunkan komposisi sembilan atlet yang didampingi enam pelatih. Hasilnya, bulutangkis menyumbangkan medali pertama, perunggu, dari tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung usai Carolia Marin dari Spanyol mengalami cedera dan tidak dapat melanjutkan penampilannya di semifinal.
Adapun langkah tunggal putra andalan Indonesia serta unggulan ketiga Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, ganda putri Apriyani Rahayu/Pitha Haningtyas Mentari, serta ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus terhenti lebih awal di babak penyisihan grup.
Sedangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gugur di babak perempat final Olimpiade Paris 2024 setelah tumbang di tangan unggulan pertama, Liang Wei Keng/Wang Chang.
“Saya mengapresiasi tidak hanya Gregoria tapi semua saya mengucapkan terima kasih atas pengorbanan waktu tenaga dan pikirannya. Saya tidak melihat dari sisi kalah dan menang saja, tapi dari perspektif mereka telah berusaha itu yang harus saya apresiasi dan ucapkan terima kasih,” kata Fadil.
Khusus Gregoria, Fadil yang juga Ketua Tim AdHoc Olimpiade mengungkapkan rasa syukur atas medali yang diraih. Meski berjuang sendiri di semifinal, Gregoria disebut telah tampil maksimal untuk memberikan prestasi terbaiknya.
“Gregoria betul-betul menunjukan semangat sebagai atlet profesional. Saya apresiasi luar biasa kepada mereka,” ujarnya.
Selanjutnya, PBSI disebut Fadil akan melakukan berdiskusi dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap hasil yang diraih bulutangkis di Olimpiade Paris 2024.
Baca Juga: Bertemu Petani Jagung di Ponorogo, Menko PMK Dorong Pemda Lakukan Intervensi Kendalikan Harga
“Tentu atas segala hal capaian ini semua merasa sedih dan terpukul. Saya pun merasa demikian. Kami akan melakukan evaluasi secara menyeluruh setelah pulang ke tanah air,” ungkap Fadil.