: Lagu kebangsaan Indonesia Raya kembali berkumandang dan Bendera Merah Putih kembali berkibar di puncak pada ajang Olimpiade tahun 2024, Paris, Prancis, setelah lifter putra Rizki Juniansyah sukses merebut emas cabang angkat besi kelas 73 kg putra.
Sukses itu mengantar Rizki Juniansyah mencetak sejarah dalam debutnya pada ajang Olimpiade Paris, Kamis (8/8/2024) atau Jumat dini hari WIB.
Rizki demikian panggilan akrabnya meraih emas di South Paris Arena setelah menuntaskan perjuangan denganl mencatat total angkatan 354 kg pada kelas 73 kg putra. Sedangkan medali perak diraih lifter Thailand, Weeraphon Wichuma yang dilatih oleh pelatih asal Indonesia, Lukman dengan angkatan total 346 kg. Sementara perunggu jatuh ke tangan atlet Bulgaria, Bozhidar DimitrovAndreev yang mencatat total angkatan 344 kg.
Dengan sukses Rizki maka Indonesia kini meraih dua emas dan 1 perunggu di Olimpiade Paris setelah sebelumnya atlet panjat tebing Veddriq Leonardo menyumbang emas pertama untuk Kontingen Merah Putih melalui nomor speed putra.
Posisi Kontingen Indonesia juga melejit ke urutan 28 klasemen medali. Tetapi Indonesia masih berada di bawah Filipina yang juga meraih 2 emas 2 perunggu di posisi 25.
Raihan dua emas ini juga menjadi sejarah bagi Indonesia setelah membuka era emas dengan dua emas pada Olimpiade 1992 Barcelona, Spanyol. Kala itu dua emas Indonesia disumbangkan pasangan cinta bulutangkis Susy Susanti dan Alan Budikusuma di tunggal putri dan putra.
Bagi angkat besi sendiri, ini menjadi emas yang sudah diimpikan sejak mencetak medali pertama di Olimpiade 2000 Sydney, Australia melalui sukses lifter putri Lisa Rumbewas menyabet perak. Setelah itu angkat besi terus menyumbang medali perak maupun perunggu. Termasuk menjadi penyelamat Indonesia saat kehilangan tradisi emas di Olimpiade 2012 London.
Pada laga yang berlangsung menegangkan di angkatan Snacth, Rizki memulai dengan 155 kilogram. Namun, dia gagal pada upaya pertama. Pada upaya kedua, atlet berusia 21 tahun tersebut tampil percaya diri setelah berhasil melakukan angkatan 155 kg.
Rizki kemudian mencoba Angkatan 162 kg pada upaya ketiga. Rizki berupaya melewati angkatan Shi Zhiyong dari China dengan 161 kg pada upaya pertamanya. Sayang, Rizki gagal menjalankan misinya. Alhasil dia mencatat angkatan snacth 155 kg.
Si Zhiyong sempat berupaya untuk membukukan rekor dengan mengangkat 168 kg pada upaya ketiga. Namun, dia t gagal sehingga dia harus puas dengan catatan angkatan 165 kg. Rizki berada di urutan kedua dengan 155 kg. Dia berselisih 10 kg dari Shi Zhiyong yang berada di urutan pertama dengan angkatan 165 kg.
Pada clean & jerk, Rizki memulai dengan 191 kg. Dia lalu berhasil melakukan angkatan 191 kg. Salah satu pesaing Rizki, Shi Zhiyong gagal melakukan angkatan pada percobaan pertama, kedua, dan ketiga. Kegagalan Shi langsung membuka jalan Rizki meraih emas. ***