: Dalam rangka memperingati hari udara bersih internasional yang jatuh tanggal 7 September, komunitas sepeda Gowes Untuk Bumi (GUB) berkolaborasi dengan Yayasan Muda Peduli Bumi Lestari (MPBL) menggelar Gowes Peduli Bumi yang diikuti 19 komunitas sepeda, Minggu (8/9/2024).
Gowes atau bersepeda bareng itu menyusuri jalan berjarak 10 kilometer di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel). Adapun Start dan Finish dimulai di Sky Corner lokasi warung kopi di jalan Menjangan Ciputat Timur, Tangsel. Untuk memeriahkan acara panitia juga menyediakan tak kurang dari 20 doorprize untuk para peserta dengan grandprize utama berupa sepeda.
Ketua Panitia Penyelenggara Rizal Jondi mengatakan Gowes Peduli Bumi ini untuk mengkampanyekan udara bersih dan bersepeda sehat di masyarakat. Dengan tagline "Bosan Udara Kotor" diharapkan kampanye ini bisa menyentuh hati masyarakat sehingga tidak lagi membakar sampah sembarangan, lebih memilih transportasi umum, pabrik-pabrik mengurangi polusi udaranya, masyarakat mau bersepeda sehat dan lainnya.
Kegiatan kampanye ini sendiri sudah dilaporkan ke lembaga PBB UNEP, yang bergerak dalam lingkungan hidup.
"Kita kampanyekan udara bersih dengan tagline acara ini "Bosan udara kotor" tujuannya agar masyarakat mau peduli bahwa kami-kami ini bosan dengan udara kotor. Bukan hanya untuk kita orang dewasa, tapi juga generasi anak-anak kita," kata Rizal Jondi.
Diakui Rizal, untuk sukses kampanye acara ini sebenarnya dibutuhkan 5 elemen, yakni Government, Pelaku usaha, Akademisi, Komunitas dan media. Sayangnya dalam kegiatan ini, kata Rizal, pihak government belum ikut berpartisipasi. "Kita berharap kedepan ada pihak government yang ikut partisipasi dalam kegiatan sehingga impact nya juga bisa lebih luas," kata Rizal.
"Karena kalau 5 unsur ini mau bergandeng bersama, saya yakin kegiatan kampanye udara bersih ini bisa lebih sukses lagi," kata Rizal.
Sementara itu Pembina Yayasan Muda Peduli Bumi Lestari (MPBL) Mirudy Siri mengatakan kegiatan ini diadakan dengan alasan pihaknya sudah bosan dengan udara kotor yang selama ini dihirup.
Baca Juga: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil, Di Tengah Ketidakpastian Global Akibat Tensi Geopolitik
"Seperti kita tahu, baru-baru ini dari pemberitaan media, Tangsel ternyata kualitas udaranya paling buruk di Indonesia. No 1 terburuk polusi udara. Kita tentu prihatin dengan kondisi ini," kata Mirudy.
Mirudy menegaskan bahwa kegiatan ini tidak untuk menyudutkan siapapun tapi lebih kepada untuk mengajak masyarakat peduli terhadap aktivitas yang menyebabkan polusi udara.
"Kita ingin gerakan ini mendorong masyarakat peduli terhadap kualitas udara yang kita hirup. Jadikan udara bersih dan sehat buat kita," kata Misrudy.