- Edgar Berlanga tahu bahwa Canelo Alvarez meremehkan dirinya pada pertarungan di T-Mobile Arena, Las Vegas, 14 September, atau bertepatan dengan Pekan Hari Kemerdekaan Meksiko.
Canelo bertarung membawa tiga sabuk gelarnya di kelas menengah super WBA, WBC, dan WBO.
Buat Berlanga, ini jadi duel pertamanya untuk perebutan gelar sepanjang kariernya.
Dengan rekor 22 kali menang (17 KO) dan tak terkalahkan, sayangnya Berlanga membawa modal hanya 1 kemenangan KO dalam 6 duel terakhir.
Selain itu, dia bertarung di hadapan penonton yang mayoritas adalah fans Canelo yang baru dua kali kalah sepanjang kariernya, dari Floyd Mayweather Jr dan Dmitry Bivol.
Selain itu, para juri bisa dikatakan berada di pihak Canelo.
Karena itu, untuk memenangkan pertarungan, dia harus menjatuhkan Canelo dan menghentikannya.
Baca Juga: Ahli Kesehatan Bolehkan Anak Usia di atas Dua Tahun Konsumsi Jajanan Pasar
Di sisi lain, Canelo juga sudah bersumpah Berlanga harus membayar atas perilaku sengak-nya ketika mereka dipertemukan, termasuk dalam konferensi pers.
Selain itu, Canelo juga melihat kemenangan akan jadi langkahnya menuju pertarungan dengan bayaran sangat tinggi melawan David Benavidez atau Terence Crawford tahun depan.
Terlepas dari aksi saling ancam, Berlanga tetap jadi underdog di duel Canelo vs Berlanga ini.
Namun, Berlanga bertekad hal itu jadi motivasinya.
“Canelo meremehkan saya. Dia tahu saya punya skill. Tapi dia juga mungkin mengabaikan hal itu juga, dan bahwa pukulan saya tidak keras,” gerutu Berlanga, dikutip dari Boxing News.
“Dia 100% meremehkan IQ bertarung dan pengalaman saya. Dia pikir ini hanya JJS (jalan-jalan santai), jadi dia cukup jalan-jalan dan mendapatkan 35 sampai 40 juta dolar AS melawan petinju yang lebih muda.”
Baca Juga: Ini Rahasia Rumah Mewah Raffi Ahmad di BSD yang Jarang Diketahui Orang