unescoworldheritagesites.com

Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari Suarakan Pemerataan Penyelenggaraan Multievent di Kawasan Asia pada General Assembly OCA - News

Presiden NOC Indonesia/Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berupaya supaya lebih banyak lagi orang Indonesia bisa duduk di board International Federation, Asian Federation, maupun board OCA (NOC Indonesia)

: Presiden National Olympic Committee of Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, berharap negara-negara Asia dapat lebih banyak menjadi tuan rumah event olahraga level dunia.

Hal itu menjadi salah satu misi yang akan disuarakan NOC Indonesia pada General Assembly Olympic Council Asia (OCA) yang digelar di New Delhi, India hari ini.

General Assembly OCA kali ini memiliki agenda utama yakni pemilihan Presiden baru. Ada calon tunggal dalam pemilihan tersebut, yaitu Raja Randhir Singh, yang saat ini menjabat sebagai Acting President OCA dan pemilihan akan menjadinya sebagai Presiden definitif untuk empat tahun ke depan.

Baca Juga: Di Balik Sukses Ulang Sejarah 32 Tahun di Olimpiade 2024 Paris, Founder Football Institute Heran Ada Keluhan Akreditasi

Didampingi Komite Eksekutif Harry Warganegara, Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari  menyebut akan memaksimalkan kegiatan di New Delhi tersebut.  Termasuk menyuarakan aspirasi lain terkait dari Asian Winter Games, yang akan dilaksanakan di bulan Februari 2025.

"Tentunya sebagai Presiden National Olympic Committee of Indonesia, saya akan memaksimalkan kegiatan ini sehingga eksistensi Indonesia bisa lebih konkret dan bisa menjadi bagian dari penentu regulator di kawasan Asia, yaitu melalui Olympic Council of Asia," kata Okto.

"Untuk itu kami berupaya supaya lebih banyak lagi orang Indonesia bisa duduk di board International Federation, Asian Federation, maupun board OCA," imbuhnya.

Baca Juga: Olimpiade 2024 Paris: Veddriq Persembahkan Emas dari Panjat Tebing, Ketum KOI Raja Sapta Oktohari Sedih dan Bangga Indonesia Raya Berkumandang

Selain itu, dalam posisi tren olahraga yang semakin meningkat di seluruh dunia dan Asia khususnya, Okto berharap ada pemerataan dalam penyelenggaraan kegiatan multievent di kawasan Asia.

"Karena kita tahu kemarin kita banyak mendapat tantangan, bahkan hal yang sama juga dirasakan oleh Thailand yang sangat disayangkan akhirnya kemarin mereka mengirimkan surat ke semua NOC di Asia terkait pembatalan Asian Indoor and Martial Art Games," jelas Okto.

"Hal ini yang juga akan kami tanyakan dan kami bawa kepada Olympic Council of Asia, sehingga mendapatkan kepastian persiapan yang dilakukan atlet untuk diberangkatkan ke AIMAG 2025 nanti" tutupnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat