: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menegaskan komitmen Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI yang akan terus memetakan potensi atlet Indonesia di cabang olahraga-cabang olahraga (cabor) Paralimpiade selanjutnya yakni Paralimpiade 2028 Los Angeles, Amerika Serikat (USA).
Pencapaian prestasi Kontingen Indonesia dalam Paralimpiade 2024 Paris yang baru usai bakal menjadi bahan evaluasi Kemenpora RI, khususnya dalam memetakan potensi para atlet penyandang difabel dalam ajang-ajang Paralimpiade.
Penegasan Menpora Dito disampaikan saat menjawab pertanyaan media perihal bagaimana pengembangan cabang-cabang olahraga (cabor) yang masuk ke ranah Paralimpiade, saat menjemput kedatangan Kontingen Paralimpiade Indonesia di VVIP Terminal 3 Bandara Udara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Selasa (10/9/2024).
“Pastinya kita akan melakukan identifikasi bersama tim pakar Kemenpora dan NPC. Kita menjadi saksi pembuktian prestasi, dalam hal ini, atlet boccia Indonesia yang baru pertama kali tampil di Paralimpiade saja ternyata sudah bisa menghasilkan medali,” ungkap Menpora Dito.
Potensi-potensi seperti itulah yang menurut Dito bakal diidentifikasi lebih lanjut. Khususnya dalam roadmap ajang-ajang paralimpiade dari 2024 ini sampai 2028 mendatang.
“Ke depan kita akan ada Asean Para Games dan Asian Para Games menuju Paralimpiade 2028. Dari road map ini, kita akan petakan kira-kira apa saja cabang olahraga yang harus kita kuatkan,” tandas Menpora Dito.
Di luar cabor-cabor yang mendulang emas dalam Paralimpiade 2024, Menpora Dito meyakini beberapa cabor lain memiliki potensi untuk terus dikembangkan, meliputi sepeda dan juga angkat berat. Pun begitu, Kemenpora juga melirik pengembangan olahraga-olahraga difabel lainnya.
“Misalnya saja kita sekarang ini bersama dengan NPC sudah mengembangkan olahraga bola basket kursi roda agar bisa dipertandingan ,” tutur Menpora.
“Jadi potensi-potensi atlet beserta olahraganya ini yang akan kita identifikasikan, mana yang memiliki potensi paling besar, itulah yang kita fokuskan. Baik dari program visinya, sampai pencarian potensi atletnya,” lanjut Menpora Dito.
Menpora Dito menyebutkan identifikasi potensi cabor-cabor akan dimaksimalkan dengan pembinaan di Training Center (TC) Karanganyar. Sehingga bukan lagi hal yang mustahil ke depan prestasi Paralimpiade Indonesia akan lebih besar dan semakin masif lagi dicetak putra-putri Indonesia.
“Ini juga akan menjadi sebuah pemberian kesempatan ke seluruh kawan-kawan yang merasa memiliki keterbatasan, bahwa mengukir sejarah dan membanggakan negara bisa bersama Paralimpiade,” ucap Menpora Dito.
Sementara itu Chef de Mission (CdM) Kontingen Paralimpiade Indonesia Prof Reda Manthovani mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan olahraga Paralimpiade.
Hal ini merujuk pada data jumlah penyandang difabel di Tanah Air yang mencapai 20 juta jiwa.
“Tentunya itu bisa menjadi bibit-bibit yang potensi dan juga bisa menaikkan semangatnya teman-teman disabilitas,” kata CdM Reda yang juga menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen).
NPC Sebut Peran Besar Menpora Dito
Di tempat yang sama Ketua Umum (Ketum) NPC Indonesia Senny Marbun mengakui keberhasilan mengukir prestasi tertinggi bagi Kontingen Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris adalah tidak terlepas dari adanya peran besar Menpora Dito
"National Paralympic Committee (NPC) Indonesia menyatakan ada peran besar Mas Menpora Dito Ariotedjo dalam pencapaian prestasi Kontingen Indonesia di Paralimpiade 2024 Paris," ucap Ketum Senny Marbun dalam penyambutan Kontingen Paralimpiade Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
“Dukungan Kemenpora sudah sangat luar biasa. Kita harus mengakui bahwa Mas Menteri sukses membangun olahraga Indonesia seperti yang kita harapkan,” tegas Senny.
Hasil dukungan tersebut salah satunya terwujud melalui keberhasilan para atlet cabor boccia meraih medali pada Paralimpiade 2024 Paris.
Dalam debutnya, semua atlet boccia mampu mempersembahkan medali yaitu dua perak dan dua perunggu.
“Kami berterima kasih kepada Pak Menpora karena selalu mengizinkan boccia mengikuti single-single event untuk mencari poin agar bisa masuk ke Paralimpiade. Sehingga saat ini mampu meraih medali perak,” ucap Senny.
Bukan hanya saat saat Paralimpiade, dukungan juga diberikan Menpora Dito dalam rangka pembinaan jangka panjang para atlet penyandang disabilitas di Indonesia.
Salah satunya melalui pembangunan Training Center (TC) Paralimpiade di Karanganyar, Jawa Tengah yang bisa segera digunakan dalam waktu dekat.
“Training camp itu nanti akan kita gunakan untuk mengasah kemampuan para atlet, untuk menggantikan kakak-kakaknya yang sudah uzur usianya,” jelas Senny.
Baca Juga: Lirik Lagu Bagimu Negeri - Lagu Nasional , Padamu Negeri Kami Berjanji, Padamu Negeri Kami Berbakti
Ketum Senny Marbun juga mengungkapkan peran besar Presiden Joko Widodo yang begitu perhatian dan memiliki komitmen tinggi bagi pengembangan dan kemajuan olahraga yang diikuti atlet-atlet berkebutuhan khusus.
"Saya rasa baru Presiden Jokowi yang bisa mewujudkan tersedianya fasilitas lengkap dan terintegrasi dengan dibangunnya Training Center di Karanganyar yang akan mempertajam dan memaksimalkan pembinaan para atlet difabel mengukir prestasi tertinggi di single event maupun multi event yang akan datang," beber Senny.
Training Center ini sendiri menurut Menpora Dito sudah akan bisa digunakan pada akhir tahun ini.
Diharapkan bisa memaksimalkan pembinaan para atlet Paralimpiade Indonesia khususnya menyongsong penyelenggaraan multievent-multievent yang akan datang.
“Ketika fisik bangunan Training Center ini baru terlihat saja, semangat para atlet sudah membuahkan prestasi di Paralimpiade. Apalagi nanti di Paralimpiade 2028 ketika Training Centernya sudah digunakan,” terang Menpora Dito. ***