: Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) yang sah secara de jure dan de facto, Peter Layardi Lay terus melangkah mengasah prestasi para atlet untuk bisa bersaing di kancah internasional.
Tanpa gembar-gembor, Peter Layardi Lay kini tengah berada di negeri kliblat tenis meja dunia, China, untuk mendampingi dua petenis meja muda Indonesia yang dipersiapkan untuk bisa meweujudkan mimpi menembus Olimpiade tahun 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Menurut Peter Layardi, pemain yang kini berada di China adalah Putri (13 tahun asal Bali) dan Queen (15 tahun asal Sulawesi Utara) yang selama ini sudah digembleng di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) jangka panjang PB PTMSI. Mereka didampingi Kabid Binpres Dian Ekawati dan Waksekjen Danny Rotinsulu.
Baca Juga: Gugatan Merek PTMSI di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Saksi Marzuki Alie Lebih Banyak Tidak Tahu
Kedua pemain itu, ujar Peter, berlatih dan sparring dengan atlet andalan Provinsi Yunan dan Kunming, China.
"Kedatangan kami dapat sambutan hangat dari Mr Liu Che Shau, ketua tenis meja di Jinghong," kata Peter Layardi ketika dihubungi melalui whatsapp. "Bahkan beliau membentangkan spanduk cuku besar dengan mengucap selamat datang rombongan asosiasi tenis meja Indonesia," ujar Peter.
Selama di China, tutur Peter, dia dan rombongan keliling ke beberapa tempat untuk latih tanding sekaligus penjajakan mencari pelatih asal Negeri Tirai Bambu untuk program pelatnas jangka panjang PB PTMSI.
Langkah itu dilakukan Peter demi mewujudkan mimpi untuk bisa mencatat sejarah meloloskan pemain tenis meja Indonesia ke Olimpiade 2028 Los Angeles.
"'Mimpi besar PB PTMSI memang bisa meloloskan atlet tenis meja Indonesia tampil di Olimpiade 2028. Dari sekarang kami melaksanakan program dengan mengajak dua atlet keliling bersparing dan berlatih bersama di China, dengan tujuan merasakan atmosfir latihan level tinggi di negara yang selama ini telah melahirkan banyak juara olimpiade. Kita berharap atlet kita akan termotivasi setelah merasakan atmosfir tinggi tenis meja China," tegas Peter, Jumat (18/10/2024).
Dijelaskan Peter Layardi, pihaknya memang punya dua pilihan untuk proyeksi meloloskan atlet tenis meja Indonesia bisa lolos dan tampil di Olimpiade 2028.
Pilihan pertama akan menitipkan atlet pelatnas jangka panjang putra-putri PB PTMSI berlatih di China. Itu sebab PB PTMSI berkeliling di China untuk cari tempat yang cocok.
Pilihan kedua dari kunjungan keliling di China dapat memilih pelatih yang cocok dan mumpuni, untuk kemudian didatangkan ke Indonesia melatih atlet pelatnas jangka panjang PB PTMSI.