unescoworldheritagesites.com

Deontay Wilder Ogah Main di Kelas Jembatan, Kejar Peluang Duel Perebutan Gelar Kelas Berat - News

Deontay Wilder masih punya pukulan terkeras.


- Deontay Wilder pernah menyebut dirinya setengah manusia sebelum ia menyadari bahwa di atas langit masih ada langit. Samai ia mencetak kemenangan KO ke-42 atas Luis Ortiz.

Faktanya di atas langit masih ada langit. Ia 4 kali kalah dalam 5 duel terakhir, dua kali dari Tyson Fury dan 1 kali dari Zhang Zhilei di laga terakhirnya di kelas berat.

Sempat muncul wacana dia ingin bermain di kelas jembatan (bridger). Dia punya peluang serius di situ. Dia bisa jadi juara dunia dua kali di kelas berbeda.

Namun, ia menepis hal itu dan merasa dirinya masih punya kemampuan untuk jadi juara dunia kali kedua di kelas berat.

"Saya harus menemukan kembali naluri pembunuh saya. Saya merasa sangat damai; saya sangat bahagia. Saat saya memiliki sifat anjing dalam diri saya, tidak ada yang punya kesempatan. Saya akan menjadi juara dunia kelas berat dua kali," kata Wilder kepada 78SPORTSTV, dikutip World Boxing News.

Ia berbobot 96,6 kg menjelang duel lawan Joseph Parker atau 7 pound atau 3,2kg di bawah kelas jembatan 224 pound atau 101,6kg.

Baca Juga: Kanwil Kemenag DKI Jakarta Sukses Gelar Jakarta Madrasah Competition, Diikuti Ribuan Pelajar

Jika dia mau menurunkan egonya dan bermain di kelas jembatan, ia bisa masuk dalam daftar peringkat teratas di kelas tersebut, terutama melalui badan tinju WBC.

Karena posisinya di WBC, yang berada dalam peringkat 15 besar meskipun hanya menang satu kali dalam lima tahun, World Boxing News memahami bahwa Wilder bahkan dapat dinilai sebagai nomor satu jika ia memutuskan untuk menjelajahi kelas jembatan.

Sebelumnya ia mengesampingkan pertarungan di kelas ‘penjelajah super’ itu, tetapi itu terjadi sebelum ia kalah tiga kali dalam empat pertarungan terakhirnya.

‘The Bronze Bomber’ akan kesulitan melawan petinju kelas berat yang lebih besar yang menggunakan taktik yang tepat. Oleh karena itu, obsesinya terhadap juara dunia pada akhirnya dapat membuat Wilder menelan harga dirinya dan menyerah.

Jika ia mau ke kelas jembatan, Presiden WBC Mauricio Sulaiman niscaya akan menilai petinju bertubuh besar itu dalam posisi yang tepat untuk segera melakukan duel perebutan gelar dunia.

Baca Juga: Kebakaran Hebat PT Priscolin Bekasi, FPRB-BPBD Imbau Pelaku Usaha Pentingnya Mitigasi Bencana

Tapi, persoalannya, Wilder masih bergeming. Ia masih ingin menjadi juara kelas berat kali kedua sepanjang kariernya.

"Saya ingin memberikan apa yang ingin dilihat para penggemar," tegas Wilder sebelum mengkritik karier Joshua. "Ada perbedaan antara terlahir sebagai juara dan saat Anda menjadi juara.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat